tag:blogger.com,1999:blog-69023883147028728242024-02-06T20:19:09.108-08:00PENGENALANananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-82352301957401163972010-04-09T21:47:00.000-07:002010-04-09T21:49:01.832-07:00SEBAB DICIPTAKAN SETAN<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSXxo8FebdN4J3i7iH00GC5TNoL2fNuWM2d4_Dxo9wZWoPryLaV3kbXJ5CN-1BmTsHTZNDDClelICakp1dbRMq5pzk5s5c1ahI956vlfyj9FnPIzNdEP-hnImRADCsCga0ixXlFiiMkzk/s1600-h/iblis.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5345962053416527442" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 192px; height: 320px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSXxo8FebdN4J3i7iH00GC5TNoL2fNuWM2d4_Dxo9wZWoPryLaV3kbXJ5CN-1BmTsHTZNDDClelICakp1dbRMq5pzk5s5c1ahI956vlfyj9FnPIzNdEP-hnImRADCsCga0ixXlFiiMkzk/s320/iblis.bmp" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Penayangan film setan/hantu, jika dikaitkan dengan peran setan, agaknya ini adalah salah satu daya upaya setan untuk merusak akidah umat manusia, agar manusia lebih takut kepada setan daripada kepada Allah, dan agar manusia mengabdi kepada setan demi kejayaan setan. Masalahnya, tayangan-tayangan setan tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat imannya, melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman yang terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan itu sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka. Apakah ini tidak terpikirkan oleh insan pertelevisian kita?</div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Apa Itu Setan?</span></strong><br /><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);"></span></strong>Setan (Syaithan) berasal dari kata kerja syathana yang mengandung arti menyalahi, menjauhi. Setan artinya pembangkang pendurhaka. Secara istilah, setan adalah makhluk durhaka yang perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi dari jalan kebenaran (al-haq). Makhluk durhaka seperti ini bisa dari bangsa jin dan manusia, Allah berfirman, artinya</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. 2. Raja manusia. 3. Sembahan manusia. 4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, 5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, 6. Dari (golongan) jin dan manusia. (QS An nas 1-6)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al An’aam 112)</div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Makhluk yang pertama kali durhaka kepada Allah adalah iblis. Maka iblis itu disebut setan. Keturunan iblis yang durhaka juga disebut setan<br />Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari Keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." . (QS Al Baqarah 36)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas. Dan maksud Keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga<br />Yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), (QS An Nisaa 118)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Pada tiap-tiap manusia ada persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, syaitan akan mempergunakan persediaan untuk jahat untuk mencelakakan manusia.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Dalam menggoda manusia, setan dari bangsa jin itu masuk ke dalam diri manusia, membisikkan sesuatu yang jahat dan membangkitkan nafsu yang rendah (syahwat). Selain menggoda dari dalam diri manusia, setan juga menjadikan wanita, harta, tahta, pangkat dan kesenangan duniawi lain sebagai umpan (perangkapnya, Dihiasinya Kesenangan duniawi itu dihiasinya sedemikian menarik hingga manusia tergoda, terlena, tertutup mata hatinya, lalu memandang semua yang haram jadi halal. Akhirnya manusia terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan/ kemungkaran. Maka manusia yang telah mengikuti ajakan setan, menjadi hamba setan, dalam al-Quran juga disebut setan, sesuai firman Allah yang artinya</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />"Dan (kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, (37) Dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu. (38) (QS As shod 37-38)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Dan golongan (partai) mereka juga disebut golongan setan (hizbusy-syaithan), Allah berfirman yang artinya</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi. (QS Al Mujaadilah 19)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Baik setan dari bangsa jin maupun dari bangsa manusia terus menerus berupaya untuk menyesatkan manusia. mereka bahu membahu untuk menyebarkan kemungkaran dan kemaksiatan. Mereka kuasai berbagai media, termasuk televisi, mereka sebarkan kisah-kisah misteri dan kemaksiatan demi uang dan kesenangan duniawi tanpa peduli umat manusia rusak atau tidak akidahnya dan akhlaknya. Itulah sumpah setan di hadapan Allah untuk menggoda manusia dari berbagai sudut yang bisa mereka masuki. Dijelaskan dalam Al Qur'an, artinya:</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS Al A’raaf 17)<br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>HUKUM PENAYANGAN SETAN</strong></span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong></strong></span>Dalam Islam sangat jelas bahwa penayangan seperti itu diharamkan, karena:<br /><strong>Pertama</strong>, tayangan mistik seperti itu mempersubur kemusyrikan, membuat manusia lebih takut kepada setan, khurafat dan tahyul daripada takut kepada Allah. Padahal tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat di dunia ini kecuali hanya Allah </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaKu, Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaKu, Apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (QS Az Zumar 38)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah.<br /><strong>Kedua</strong>, tayangan mistik seperti itu adalah bentuk pembodohan masyarakat, hanya membuat bangsa semakin jumud dan terbelakang.<br /><strong>Ketiga</strong>, tayangan seperti itu sarat dengan praktek perdukunan. Dengan maraknya penayangan kisah-kisah mistik, maka praktek-praktek perdukunan juga semakin marak. Sedangkan perdukunan juga diharamkan dalam Islam.<br /><strong>Keempat</strong>, rezeki yang dihasilkan dari usaha yang diharamkan, maka rezeki itu juga haram dan tidak diberkahi Allah. </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Oleh karenanya penayangan kemusyrikan itu mestilah dihilangkan karena tidak ada manfaatnya selain mudharat dunia-akhirat.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Hikmah Diciptakannya Setan</span></strong><br /><strong></strong>Al Quran menjelaskan, Allah SWT menciptakan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya, satu pun tidak ada yang batil atau sia-sia<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran 191)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Oleh karena itu Allah menciptakan iblis atau makhluk yang disebut setan Itu, bila dilihat dari sisi nilai ibadah, pada hakikatnya juga ada hikmahnya.</div><br /><br /><div style="text-align: justify;">1. <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah Allah. Karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti akan diuji</span> </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS An Kabuut 2)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Jika dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah dengan keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya akan bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti ajakan setan, derajatnya akan jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya oleh Allah. </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (QS Al Fushshilat 30-31)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />2. <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah,</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain supaya mereka mengabdi kepada-Nya</span> </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Az Zhariat 56)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Kemudian setan datang menggoda manusia, membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, membisikkan ke dalam hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap tujuan dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan tugas hidupnya di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan rnampu menggodanya<br />Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS Al Hijr 40)<br />Mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.<br /><br />Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan menjadi hamba setan.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />3. <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Sebab tanpa ada setan yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada semangat perjuangan (jihad) untuk mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di jalan Allah juga merupakan bukti penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba Allah.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />4. <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya. </span></div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya dengan baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." (QS Al Imran 195)</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Maksudnya sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, Maka demikian pula halnya perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan. Kedua-duanya sama-sama manusia, tak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan amalnya.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />5. <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan, meningkatkan kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah</span>.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Karena setan senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja manusia lengah, setan akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang yang selalu waspada, akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak punya kesempatan untuk mengganggunya.Jadi, bagi orang yang sudah kuat imannya, gangguan setan itu tidak akan merusak ibadahnya. tetapi malah mempertinggi kualitas iman dan ibadahnya. </div><br /><div style="text-align: justify;"><br />Imam al-Ghazali pernah menyatakan; jika ingin melihat kesalahan/kelemahan kita, carilah pada sahabat karib kita, karena sahabat kitalah yang tahu kesalahan/ kelemahan kita. Jika kita tidak mendapatkannya pada sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh kita itu paling tahu kesalahan/kelemahan kita. Sifat musuh adalah selalu mencari kelemahan lawan untuk dijatuhkan.Demikian pula setan. la selalu mencari kesalahan/kelemahan orang-orang beriman untuk kemudian digelincirkan dengan segala macam cara.Nah, jika kita telah mcngetahui kesalahan/kelemahan kita, entah dari kawan, lawan, bahkan dari setan, lalu kita memperbaiki diri, insya Allah kita akan menjadi orang baik dan sukses. Jadi, kalau kita berpikir positif, ada juga hikmahnya setan itu buat orang-orang beriman. </div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-5774832406117540652010-04-09T20:55:00.000-07:002010-04-09T21:44:33.709-07:00PENYEMBUHAN SIHIR<div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOFFtydeqD2DlYOce34ZZd_X11wOLOAhLOIAYacfP6HPH5tWFProEc0bf2O2okE_qEER6dD3znoKBjlz_Su8ePzaAc2SSJMBz27-s_MUJDGgLzIX19DEcj5Kxi7h9QS7IptzAW4uOeuDc/s1600-h/Tukang+sihir.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5345626538770107298" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 314px; height: 301px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOFFtydeqD2DlYOce34ZZd_X11wOLOAhLOIAYacfP6HPH5tWFProEc0bf2O2okE_qEER6dD3znoKBjlz_Su8ePzaAc2SSJMBz27-s_MUJDGgLzIX19DEcj5Kxi7h9QS7IptzAW4uOeuDc/s320/Tukang+sihir.bmp" border="0" /></a>Otak merupakan pengutama terhadap tubuh. Setiap indera manusia mempunyai pusat di otak, yang dari indera tersebut berbagai isyarat dikumpulkan dan diolah. Sehingga apabila seseorang terkena sihir penyakit, maka jin dari sihir itu telah berrsemayam di dalam otaknya, di tempat dimana dia diperintahkan oleh tukang sihir untuk tinggal. Lalu jin tersebut menetap di pusat pendengaran, penglihatan atau indera tangan atau kaki. Pada saat itu, anggota tubuhnya akan mengalami tiga keadaan, yaitu:<br /></div><br />· Jin itu -dengan kekuasaan Alloh Subhaanahu wa Ta’ala- akan menghalangi sepenuhnya pengiriman isyarat, sehingga anggota tubuh itu tidak berfungsi, dan akhirnya si penderita itu akan mengalami kebutaan, ketulian, kebisuan atau lumpuh.<div style="text-align: justify;"><br /></div><br />· Jin itu -dengan kekuasaan Alloh Subhaanahu wa Ta’ala- terkadang akan menghalangi berbagai isyarat, dan pada kesempatan yang lain dia akan membiarkan isyarat-isyarat itu sampai kepada anggota tubuh yang dituju, sehingga sesekali anggota tubuh itu tidak berfungsi tetapi pada kesempatan lain bisa berfungsi.<div style="text-align: justify;"><br /></div><br />· Jin itu akan membuat otak memberi berbagai isyarat secara berturut-turut dengan cepat tanpa sebab, sehingga anggota tubuh menjadi kaku dan tidak dapat bergerak meski tidak terjadi kelumpuhan.<div style="text-align: justify;"><br /></div><br />Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman tentang sihir, yang artinya: ".... <strong><em>Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Alloh....." </em></strong>(QS: Al-Baqarah: 102). Dengan demikianlah, Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah menetapkan bahwa mudharat yang mengenai orang yang tersihir itu berasal dari para tukang sihir, tetapi terjadi atau tidak, itu semua tergantung pada kehendak-Nya. Cukup banyak para dokter yang tidak mengetahui hal tersebut dan tidak membenarkannya. Tetapi setelah mereka saksikan sendiri terhadap berbagai keadaan, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak membenarkan dan menolak perintah Allah Subhaanahu wa Ta’ala Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa. <div style="text-align: justify;"><br /><br /></div><strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Gelaja-Gejala Sihir Pembawa Penyakit</span></strong> <div style="text-align: justify;"><br /></div>Sebagian gejala-gejala tersebut hampir sama dengan gejala-gejala sakit anggota tubuh. Perbedaan antara keduanya itu akan terlihat pada saat dibacakan ruqyah pada penderita. Jika pada bacaan ruqyah itu si penderita merasakan pusing, melayang-layang, sakit kepala dan gemetar pada bagian ujung tubuhnya atau adanya perubahan dalam tubuhnya, maka penyakit yang dideritanya adalah seperti yang telah disebutkan, dan jika tidak, berarti hanya penyakit tubuh biasa yang bisa diobati melalui para dokter.Berikut beberapa gejala-gejala sihir pembawa penyakit:<br />1. Sakit terus-menerus pada satu anggota tubuh.<br />2. Urat-urat menjadi kejang.<br />3. Lumpuh pada salah satu anggota tubuh.<br />4. Lumpuh total.<br />5. Tidak berfungsinya salah satu indera.<div style="text-align: justify;"><br /></div><br /><strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Pengobatan Sihir Pembawa Penyakit</span></strong> <div style="text-align: justify;"><br /></div>Secara umum pengobatan sihir adalah:<br />· Bacakanlah pada si penderita ruqyah syar'i tiga kali (lihat bacaan ruqyah pada Al Qur'an dan Al Hadits sahih). Jika kesurupan sewaktu di ruqyah, maka jin yang ditugasi untuk menyihir akan berbicara melalui lidahnya. (Sebaiknya membaca buku yang berjudul asli Wiqaayatul Insan minal Jinni wasy Syaithan baik yang berbahasa arab ataupun terjemahan terpercaya yang telah beredar)<div style="text-align: justify;"><br /></div><br />· Jika tidak kesurupan tetapi dia merasakan adanya beberapa perubahan ringan, maka terapkanlah beberapa hal berikut ini:<br />1. Rekamkan di satu kaset beberapa surat Al-Qur'an, yaitu Al-Faatihah, ayat Kursi, ad-Dukhaan, al-Jinn, surat-surat pendek, dan al-Mu'awwidzaat (al-Ikhlash, Al Falaq dan An Nas). Hendaklah dia mendengarkan kaset ini tiga kali sehari.<br />2. Bacakanlah ruqyah pada minyak jintan hitam dan perintahkan kepadanya agar dia memijatkannya pada dahinya dan bagian yang sakit pada pagi dan sore hari. Bacaan ruqyah yang dimaksud disini diantaranya adalah Al-Faatihah, Al-Mu'awwidzaat (al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas), Ayat 82 surat Al-Israa' dan beberapa bacaan doa.<div style="text-align: justify;"><br /><br />Semuanya ini berlangsung selama 60 hari, jika dalam waktu itu penyakitnya bisa sembuh, maka yang demikian itu sudah cukup. Tetapi jika tidak sembuh juga, maka ruqyahlah sekali lagi, kemudian berikan arahan-arahan di atas untuk beberapa waktu yang menurut kita mencukupi dan sesuai kebutuhan.Pembahasan artikel ini memang tidak terlalu jelas dan rinci mengenai pengobatannya, namun semoga saja memberikan manfaat bagi kita semua. Akhirnya kita memohon kepada Alloh Subhaanahu wa Ta’ala agar memberikan kepada kita taufik dan menjauhkan diri kita dari berbagai macam bentuk kesyirikan yang merupakan sebab kehancuran di dunia maupun di akhirat. Wallohu A’lam. (Sumber Rujukan: Ash-Shaarimul Battar fit Tashaddi lis Saharatil Asyraar; Wahid bin Abdissalam Baali)<br /><br /></div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-54700715443095177852010-04-09T00:11:00.000-07:002010-04-09T00:16:07.417-07:00KEGUNAAN ASAM JAWA<div style="text-align: justify;">Sinonim: —<br />Familia: Leguminosae<br />Asam Jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna cokelat dengan rasa khan asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 – 5 yang berbentuk pipih dengan warna cokelat agak kehitaman.<br />Nama Lokal:<br />Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis), Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa).<br />Penyakit yang dapat Diobati<br />Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Rheumatik, Sakit perut, morbili, Alergi/ biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul, Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa.<br />Pemanfaatan<br /><span style="display: block;" id="formatbar_Buttons"><span class="" style="display: block;" id="formatbar_JustifyFull" title="Rata Penuh" onmouseover="ButtonHoverOn(this);" onmouseout="ButtonHoverOff(this);" onmouseup="" onmousedown="CheckFormatting(event);FormatbarButton('richeditorframe', this, 13);ButtonMouseDown(this);"><img src="img/blank.gif" alt="Rata Penuh" class="gl_align_full" border="0" /></span></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">1. Asma</span><br />Bahan: 2 polong kulit pohon asam Jawa, adas pulawaras secukupnya<br />Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.<br />Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">2. Batuk Kering</span><br />Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1/ 2 genggam daun saga<br />Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring<br />Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">3. Demam</span><br />Bahan: 1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya<br />Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1/2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring<br />Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">4. Sakit Panas</span><br />Bahan: 2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam secukupnya<br />Cara membuat: kedua bahan tersebut diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring<br />Cara menggunakan: diminum biasa<br />Catatan: bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">5. Rheumatik</span><br />Bahan: 1 genggam daun asam jawa, 2 – 3 biji asam jawa (klungsu = Jawa)<br />Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus<br />Cara menggunakan dipakai untuk kompres bagian yang sakit<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">6. Sakit perut</span><br />a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih, minyak kayu putih secukupnya<br />Cara membuat: semua bahan dicampur sampai merata<br />Cara menggunakan: sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut<br />b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren<br />Cara membuat: kedua bahan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring<br />Cara menggunakan: diminum biasa<br />c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa<br />Cara membuat: kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring<br />Cara menggunakan: diminum biasa<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">7. Morbili</span><br />Bahan: 1 – 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari<br />Cara membuat: kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata<br />Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi penderita morbili<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">8. Alergi/ Biduren (Jawa)</span><br />Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya, 1/4 sendok kapur sirih.<br />Cara membuat: semua bahan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring<br />Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">9. Sariawan</span><br />Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, I potong gula kelapa<br />Cara membuat semua bahan direbus sampai tersisa 1 gelas, kemudian disaring<br />Cara menggunakan: diminum biasa<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">10. Luka baru</span><br />Bahan: daun asam jawa secukupnya<br />Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat<br />Cara menggunakan: ditempelkan pada luka<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">11. Luka borok</span><br />Bahan: beberapa biji asam jawa (klungsu = jawa) Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus<br />Cara menggunakan: ditempelkan pada luka, kemudian ditutup dengan perban.<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">12. Eksim dan Bisul</span><br />Bahan: 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom = jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari<br />Cara membuat: kedua bahan ditumbuk sampai halus<br />Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah</span><br />Bahan: 3 – 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya<br />Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus<br />Cara menggunakan: bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih, kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa tersebut.<br />Kandungan Kimia<br />Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.</div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-22154602126138832562010-04-09T00:01:00.000-07:002010-04-09T00:02:51.756-07:00Tips Anti Jerawat Tanpa Obat<div style="text-align: justify;">Walau bentuknya kecil, jerawat punya efek yang besar. Kadang kita jadi malu pergi keluar, nggak percaya diri ketemu gebetan, sampai pusing kepala karena harus ke dokter kulit. Nah, biar jerawat nggak muncul di wajah, baca tips berikut ini!<br />Untuk punya wajah anti jerawat nggak harus pake perawatan full obat. Cara alami dan perubahan pola hidup juga terbukti ampuh untuk mengusir jerawat nakal.<br />1. Rajin-rajin pakai masker jerawat. Maskeran bukan kegiatan yang asing lagi terutama buat wanita. Masker madu adalah yang paling cocok untuk mengusir jerawat. Madu mengandung anti bakteri yang dapat menjadi pembunuh kuman dan menghilangkan jerawat kecil. Selain itu madu juga sangat lembut untuk kulit sensitif.<br />2. Cuci muka dua kali sehari. Selama satu hari kehidupan kita diisi oleh berbagai macam kegiatan. Debu, polusi, kotoran, dan. bakteri pastinya banyak menempel di wajah. Agar kotoran-kotoran tersebut nggak betah lama-lama di wajah kita yang mulus, jangan lupa cuci muka. Sebaiknya gunakan. sabun. anti jerawat yang berbahan dasar belerang.<br />3. Usir rambut dari wajah. Jika punya rambut panjang, ikat atau jepit sehingga tak menyentuh wajah. Karena berbagai kegiatan sehari-hari, rambut kita akan mengandung minyak dan kotoran. Kotoran dan minyak Yang menyentuh wajah pastinya bisa menjadi pemicu yang ampuh untuk memunculkan jerawat.<br />4. Minum Multi-vitamin. Selain karena kotor, jerawat juga menandakan adanya sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh kita. Kesehatan kulit benar-benar tergantung pads asupan nutrisi yang masuk. Di tengah kesibukan yang padat, kadang kita lupa untuk memperhatikan makanan dan nutrisi apa yang masuk. Tubuh juga bisa ngambek lho! Caranya, mereka akan memproduksi sebum (semacam minyak) yang berlebihan sehingga menyumbat pori-pori. Reaksi tersebut selain akan memicu jerawat juga mengurangi kemampuan kulit menyembuhkan diri dan melawan bakteri.<br />5. Makan wortel. Makan Wortel untuk mendapatkan asupan beta karotin (vitamin A). Vitamin A ini bermanfaat untuk memperkuat serat-serat Yang melindungi kulit dan mencegah jerawat. Selain itu, vitamin A juga efektif untuk mengurangi produksi sebum. Intinya, vitamin A sangat bermanfaat untuk menjaga dan memperbaiki serat dan jaringan yang membentuk kulit. Fungsi lain dari vitamin A adalah sebagai anti oksidan yang akan menyingkirkan berbagai racun tubuh. Kekurangan vitamin A juga bisa menyebabkan jerawat.<br />6. Sebisa mungkin hindari kosmetik. Jika tak terlalu mendesak, hindari penggunaan kosmetik pads wajah. Menggunakan make-up akan menyumbat pori-pori wajah. Jika pori-pori wajah tersumbat maka pastinya akan menimbulkan noda hitam dan jerawat. Jika benar-benar perlu menggunakan kosmetik, sebisa mungkin cari kosmetik yang berbasis air.<br />7. Minum 8 gelas air sehari. Mungkin kedengarannya klise. Tapi kebiasaan ini benar-benar terbukti efektif untuk menyehatkan kulit. Air sangat bermanfaat untuk mendorong zat-zat tak berguna untuk keluar dari tubuh. Dengan minum air putih 8 gelas sehari, selain anti jerawat, Anda juga akan mendapatkan bonus kulit yang bersinar.<br />8. Jangan pencet jerawat. Jangan sentuh, tekan, atau ganggu jerawat yang ada di wajah Anda. Memang kadang-kadang orang sering tergoda untuk menekan jerawat besar yang mulai pecah. Tapi, cobalah tahan kebiasaan itu. Semakin sering memegang wajah, maka sebum dalam wajah akan semakin meningkat. Lagipula, ketika memencet jerawat, saat itu juga Anda merusak membran yang ada di bawah kulit. Kerusakan membran tadi akan menyebabkan sebum menyebar di balik lapisan kulit. Hasilnya, jerawat di wajah akan semakin meriah.<br />9. Cuci Bantal dan Seprai. Setiap hari wajah Anda pasti menempel di sarung bantal. Ketika sedang menempel di wajah, sarung bantal menyerap minyak dan wajah dan menempelkannya kembali ke maka Anda ketika tidur. Selain minyak, sarung bantal juga berisiko menghantarkan kuman, debu, dan berbagai kotoran kecil lain ke wajah. Jadi, demi wajah mulus tidak ada salahnya cuci sarung bantal setiap hari.</div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-18080614084306073192010-04-08T23:32:00.000-07:002010-04-08T23:33:10.185-07:00obat maag tradisional<div style="text-align: justify;"><!-- END OF TAG FOR SLOT --> <!--INFOLINKS_ON--> Gejala sakit <a class="tags" href="http://id.shvoong.com/tags/maag/" onclick="javascript:counttag('Maag', 1, 1650445)"><span>maag</span></a> adalah timbul karena <a class="tags" href="http://id.shvoong.com/tags/makan/" onclick="javascript:counttag('Makan', 1, 1650445)"><span>makan</span></a> tidak teratur, makan yang terlalu asam, kebanyakan makan yang <a class="tags" href="http://id.shvoong.com/tags/manis/" onclick="javascript:counttag('Manis', 1, 1650445)"><span>manis</span></a>, <a class="tags" href="http://id.shvoong.com/tags/bisa/" onclick="javascript:counttag('Bisa', 1, 1650445)"><span>bisa</span></a> juga karena stres. Sakit maag terasa pada lambung yang terasa perih, mual kadang-kadang kembung. Sakit maag bisa diobati secara tradisionil, yakni dengan cara meminum air rebusan campuran irisan kunyit dan kayu manis yang telah dicuci terlebih dahulu. Irislah 5 jari kunyit ukuran besar <a class="tags" href="http://id.shvoong.com/tags/kira/" onclick="javascript:counttag('Kira', 1, 1650445)"><span>kira</span></a>-kira 1 mm kemudian tambahkan 2 potong kayu manis kira-kira masing-masing 5 cm. Rebuslah dari 3 gelas menjadi 1 gelas dalam bejana yang tidak terbuat dari aluminium. Air rebusan dari bening akan berubah menjadi merah. Minumlah air rebusan tadi pada saat sakit maag terasa, harus habis 1 gelas. Dengan dirutinkan minum air rebusan tadi, insya Allah maag anda bisa sembuh. Namun ingat jika anda pernah mengalami maag, janganlah makan yang terlalu pedas, asam, jangan minum kopi, selain itu makanlah yang teratur dan biasakanlah pola hidup yang teratur agar jauh dari stres. Selamat mencoba.<br />Jika anda kesulitan mendapatkan kayu manis atau kunyit, bisa juga makan ketela pohon (singkong) yang mentah. Tetapi ingat jangan ketela pohon yang pahit. Ketika gejala sakit maag terasa, makanlah singkong mentah yang sudah dikupas dan sudah dicuci dengan air matang secukupnya.<br />Biasakanlah minum air putih yang hangat setelah bagun tidur, inipun akan mengurangi gejala sakit maag. </div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-1183773750722839942010-04-08T23:27:00.001-07:002010-04-08T23:28:44.974-07:00Obat Tradisional Maag adalah dengan Puasa<p style="text-align: justify;">Obat tradisional maag ternyata adalah Puasa? Ya penyakit maag dapat diatasi dengan berpuasa saja. Tapi sayangnya kebanyakan orang tidak mau melakukannya karena takut jika sakit maag mereka akan kambuh.</p> <p>Padahal dengan berpuasa sakit maag seseorang bisa sembuh. Mengapa demikian, mengapa puasa bisa menjadi obat tradisional?</p> <p>Sebelumnya bagi yang belu tahu? penyakit maag adalah kumpulan rasa nyeri pada daerah epigastrium (ulu hati). Dan ternyata puasa dapat menjadi obat yang efektif</p> <p>Ini beberapa alasan yang dikemukakan oleh berbagai ahli :</p> <ul><li>Saat berpuasa makan menjadi teratur (pagi dan sore)</li><li>Lebih mampu mengendalikan diri dan Pola hidup lebih teratur (kurang lebih 14 jam tanpa makan dan minum)</li><li>Mengurangi zat berbahaya ke tubuh seperti rokok, minuman soda, kopi dsb.</li></ul> <p style="text-align: justify;"><span id="more-756"></span>Tentu puasa sebagai obat penyakit maag bukan tanpa penelitian ilmiah!! Ini dibuktikan Seorang ilmuwan dari Perancis yang melibatkan 13 sukarelawan melaksanakan puasa. Dan ternyata terjadi perningkatan asam lambung pada minggu pertama puasa tetapi pada minggu kedua malah kembali normal.</p> <p>Walau begitu supaya puasa benar-benar menjadi obat tradisional yang efektif dalam menyembukan penyakit maag. Ini beberapa hal juga yang harus dilakukan :</p> <ul><li>Berbuka dengan yang manis</li><li>Makan yang ringan terlebih dahulu</li><li>Hindari makanan yang berlemak, merusak dinding lambung (cuka, pedas), merangsang pengeluaran asam lambung (kopi, susu full krim), sulit dicerna (keju), mengandung gas (sawi) dsb.</li></ul> <p>Jika anda mau melakukan hal-hal diatas barulah puasa bisa menjadi obat tradisional yang efektif untuk mengobati penyakit anda. ya saya doakan supaya sakit maag anda cepat sembuh.</p>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-36402161842822839682010-04-08T23:21:00.000-07:002010-04-08T23:25:37.576-07:00info obat alami<div style="text-align: justify;"> <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">pinang</span><br />2007-09-25 14:55:00<br />Pinang(Areca catechu L।)BAGIAN YANG DIPAKAI: Biji, daun, sabut.KEGUNAAN: Biji (Binglang): - Cacingan: taeniasis, fasciolopsiasis. - Perut kembung akibat gangguan pencernaan. - Bengkak karena retensi cairan (edema). - Rasa penuh di dada. - Luka. - Batuk berdahak. - Diare. - Terlambat haid, Keputihan. - Beri-beri, edema. Malaria. - Memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma.Daun: - Tidak napsu makan. - Sakit pinggang (lumbago).Sabut: - Gangguan pencernaan (dyspepsia). - Sembelit. - Edema dan beri-beri.PEMAKAIAN: Untuk minum: 5-10 g biji kering atau 5-10 g sabut, rebus. Pemakaian luar : Biji secukupnya direbus, airnya untuk mencuci luka dan infeksi kulit lainnya.CARA PEMAKAIAN: 1. Cacingan: 30 g serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air, didihkan perlahan-lahan seiama 1 jam. Setelah dingin disaring, minum sekaligus sebelum makan pagi.2. Luka: Biji ditumbuk halus, untuk dipakai pada luka.3. Kudis: Biji pinang digiling halus, tambahkan sedikit air kapur sirih sampai menjadi adon...<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">1. Diabetes Melitus</span><br />2007-09-25 14:42:00<br />Petai Cina(Leucaena leucocephala, Lmk. de wit)Sinonim :Leucaena glauca, Benth.Familia :Mime1. Diabetes Melitus Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering; Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan air panas (seperti membuat kopi). Cara Menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.2. Cacingan Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering; Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ - 1 gelas air panas (seperti membuat kopi). Cara Menggunakan: diminum menjelang tidur malam.3. Meningkatkan gairah seks Bahan: 1 sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir kuning telur ayam kampung mentah dan 1 sendok madu; Cara membuat: semua Materials tersebut dioplos sampai merata Cara Menggunakan: diminum sekaligus4. Luka baru dan bengkak Bahan: daun...<br /><span style="font-weight: bold;">BAGIAN YANG DIPAKAI</span>: Kulit pohon, daun, ranting, buah.<br />2007-09-25 14:34:00<br />Kayu Putih(Meialeuca leucadendra L.)Sinonim := M. cajuputi, Roxb. = M. cumingiana et lancifolia Turcz. = M. minor Sm. = M. saligna B. = M. viridifolia, Gaertn. = Myrtus leucadendra, Linn, = M. saligna Gmel.Familia :BAGIAN YANG DIPAKAI: Kulit pohon, daun, ranting, buah.KEGUNAAN:Daun:- Rematik.- Nyeri pada tulang dan syaraf (neuralgia).- Radang usus, diare, perut kembung.- Radang kulit.- Ekzema, sakit kulit karena alergi.- Batuk, demam, flu.- Sakit kepala, sakit gigi.- Sesak napas (asma)Kulit kayu: Lemah tidak bersemangat (neurasthenia). Susah tidur.PEMAKAIAN:Untuk minum: Daun: 10-15 g, direbus.Pemakaian luar: Kulit atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat seperti alergik dermatitis, ekzema, luka bernanah atau daun segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci.CARA PEMAKAIAN:1. Rasa lesu dan lemah, insomnia: Kulit kering sebanyak 6-10 g dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. minum.2. Rema...<br />More About: Yang<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Jambu Biji(Psidium guajava, Linn.)</span><br />2007-08-26 09:32:00<br />Jambu Biji1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore2. Maag Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar. Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.3. Sakit Perut (Diare dan Mencret) Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya. Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.5. Masuk Angin Bahan: 10 lembar daun ...<br />Jahe(Zingiber officinale Rosc.)<br />2007-08-26 09:27:00<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Jahe (Zingiber officinale Rosc।)</span><br />BAGIAN YANG DIGUNAKANRimpang.Kegunaan1. Asi.2. Batuk.3. Membangkitkan nafsu makan.4. Mulas.5. Perut kembung.6. Serbat.7. Gatal (obat luar).8. Luka (obat luar).9. Sakit kepala (obat luar).10. Selesma (obat luar).RAMUAN DAN TAKARANMulasRamuan:Jahe Merah (parut) 3 rimpangCara pembuatan: Diperas.Cara pemakaian: Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari.SerbatRamuan:Jahe 1 rimpangBunga Cengkih 2 bijiBuah Kemukus 4 bijiBuah Cabai Jawa 3 bijiSereh 1 ruas jari tanganBiji Pala 1 / 5 butirDaun Jeruk Purut 1/2 lembarKulit Kayu Manis sedikitGula Aren secukupnyaAir 200 mlCara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh.Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.Lama pengobatan : Diulang selama 4 hari.ASIIkan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap Jahe atau Kem...<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Delima(Punica granatum L.)</span><br />2007-08-26 09:24:00<br />Delima(Punica granatum L।)BAGIAN YANG DIGUNAKANBagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji, dan bunganya. Kulit akar dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Kulit buah dapat digunakan segar atau setelah dikeringkan.INDIKASIKulit buah (shi flu pi) digunakan untuk:sakit perut karena cacing,buang air besar mengandung darah dan lendir (disentri amuba),diare kronis,perdarahan seperti wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, perdarahan rahim, perdarahan rektum,prolaps rektum,radang tenggorok,radang telinga,keputihan (leukorea)nyeri lambung.Kulit akar dan kulit kayu digunakan untuk:cacingan terutama cacing pita (taeniasis),batuk,diare.Bunga digunakan untuk:radang gusi,perdarahan,bronkhitis.Daging buah digunakan untuk:menurunkan berat badan,cacingan,sariawan, tenggorokan sakit, suara parau,tekanan darah tinggi (hipertensi),sering kencing,rematik (artritis),perut kembungBiji digunakan untuk:menurunkan demam, batuk,keracunancacin...<br />More About: Deli<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Aren(Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.)</span><br />2007-08-26 09:23:00<br />Aren(Arenga pinnata (Wurmb।) Merr.)EGUNAANTuak/legen:-Sariawan.-Sembel it.Akar:-Batu ginjal.-Ruam kulit.RAMUAN DAN TAKARANBatu Ginjal:Ramuan:Akar Aren 2 gramDaun Keji beling 3 gramAkar Alang-alang 3 gramHerba Meniran 3 gramAir 20 mlCara pembuatan:Dibuat infus.Cara pemakaianDiminum 1 kali sehari, 100 ml.Lama pengobatan:Diulang selama 14 hari atau sampai bntu ginjal keluar. Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar berupa batu, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum rebusan daun Kumis Kucing dan herba Meniran, sebagai pengganti air teh.Sembelit dan Sariawan:Legen diminum seperti minuman segar lainnya.<br />Belimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L.)<br />2007-08-26 09:17:00<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Belimbing wuluh(Averrhoa bilimbi L।)</span><br />BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, bunga, buah.KEGUNAAN:Bunga:- Batuk.- Sariawan (stomatitis)Daun:- Perut sakit. Gondongan (Parotitis).- Rematik.Buah:- Batuk rejan.- Gusi berdarah, sariawan.- Sakit gigi berlubang.- Jerawat. Panu.- Tekanan darah tinggi.- Kelumpuhan.- Memperbaiki fungsi pencernaan.- Radang rektum.PEMAKAIAN:Untuk minum: Lihat resep.Pamakaian luar: Daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai seperti bubur, dipakai sebagal tapal (pemakaian setempat) pada gondongan, rheumatism, jerawat, panu.CARA PEMAKAIAN:1. Pagel linu: 1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh, 15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yang sakit.2. Gondongan: 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yang sakit.3. Batuk pada anak. Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula s...<br />More About: Bing , Limb<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Anting-anting(Acalypha australis Linn.)</span><br />2007-08-25 18:41:00<br />Anting-anting(Acalypha australis Linn।)BAGIAN YANG DIPAKAI:Seluruh tanaman, pemakaian segar atau kering.KEGUNAAN:1. Disentri basiler dan disentri amuba.2. Diare, anak dengan berat badan rendah (malnutrition) dan gangguan pencernaan.3. Muntah darah, mimisan, berak darah (melena), kencing darah (hematuria).4. Malaria.PEMAKAIAN :9 - 15 gram kering atau 30 - 60 gram segar, direbus, minum.PEMAKAIAN LUAR:Herba segar dilumatkan, tempel atau direbus, airnya untuk cuci.Dipakai untuk bisul, koreng, luka berdarah, eczema, dermatitis,gigitan ular.CARA PEMAKAIAN:1. Dermatitis, eczema, koreng: Herba segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci di tempat yang sakit.2. Perdarahan, luka luar: Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan dan ditempel ke tempat yang sakit.3. Disentri amoeba: 30 - 60 gram tanaman kering (seluruh batang) direbus, sehari dibagi 2 kali minum, selama 5 - 10 hari.4. Diare, disentri basiler, muntah darah, mimisan, berak darah (melena),...<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Alpokat(Persea gratissima Gaertn.)</span><br />2007-08-25 18:34:00<br />BAGIAN YANG DIPAKAI: Daging buah, daun, biji।KEGUNAAN:Daging buah :- Sariawan.- Melembabkan kulit kering.Daun:- Kencing batu.- Darah tinggi, sakit kepala.- Nyeri syaraf.- Nyeri lambung.- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).- Menstruasi tidak teratur.Biji:- Sakit gigi.- Kencing manis.PEMAKAIAN,.Untuk minum: 3-6 lembar daun. Pemakaian Luar: Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.CARA PEMAKAIAN:1. Sariawan: Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.2. Kencing batu: 4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.3. Darah tinggi : 3 lembar daun ...<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Beluntas(Pluchea indica (L.) Less.)</span><br />2007-08-25 18:19:00<br />Beluntas(Pluchea indica (L।) Less.)<br />BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman, segar/dikeringkan.KEGUNAAN :1. Menghilangkan bau badan.2. Gangguan pencernaan pada anak-anak dan menambah nafsu makan.3. Menurunkan panas, peluruh keringat.4. Scabies.5. TBC kelenjar leher (Cervical tuberculous lymphadenitis)6. Nyeri pada rheumatik, sakit pinggang (Lumbago)PEMAKAIAN: 10 - 15 gr, direbus.CARA PEMAKAIAN:1. Gangguan pencemaan pada anak-anak: daun dicampurkan pada bubur saring/nasi tim.2. TBC kelenjar leher: - extra batang dan daun beluntas, extra gelatin dari kulit sapi, Laminaria japonica (rumput laut). Bahan-bahan ini ditim sampai lunak, Ialu dimakan. - Laminaria japonica (rumput laut)3. Nyeri rheumatik: 15 gr akar beluntas, direbus, minum.4. Menghilangkan bau badan: sebagai lalap.5. Peluruh keringat, menurunkan panas: Daun direbus, atau diseduh sebagai teh, minum<br />More About: Indica<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Buah मकसर Brucea javanica [L.] Merr.)</span><br />2007-08-25 15:35:00<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Buah Makasar(Brucea javanica [L।] Merr.)</span>Nama Lokal :NAMA DAERAH Sumatera: dadih-dadih, tambar sipago, t। sipogu, t. bui, malur, sikalur, belur. Jawa: kendung peucang, ki padesa, kuwalot, trawa!ot, walot (Sunda), kwalot (Jawa). Sulawesi: tambara marica (Makasar). Maluku: nagas (Ambon). NAMA ASING Ya dan zi (C), false sumac, java brucea fruit (I). NAMA SIMPLISIA Bruceae Fructus (buah makasar).BAGIAN YANG DIGUNAKANBagian yang digunakan adalah buah। Setelah buah dikumpulkan, bagian yang keras dibuang untuk diambil isinya. Selain buah, daun dan akar juga berkhasiat sebagai obat.केगà¥à¤¨à¤¾à¤¨INDIKASIBuah digunakan untuk pengobatan: malaria,disentri amuba, diare kronis akibat terinfeksi Trichomonas sp।, keputihan,wasir (hemoroid),cacingan (nematoda, taemia),papiloma di pangkal tenggorokan (laring), pita suara, liang telinga luar, dan gusi,kanker pada kerongkongan (esofagus), lambung, rektum, paru-paru, leher rahim (serviks), dan kulit।Akar digunakan untuk pengobatan: mala...<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Bidara Upas</span><br />2007-08-25 14:58:00<br />Bidara Upas(Merremia mammosa (Lour।) Hall.f.)Uraian :Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine, merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek bata...</div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-71374515550193934432010-04-08T19:36:00.000-07:002010-04-08T19:37:35.084-07:00PENAMBAH ILMU<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTRK-GA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cordia New"; panose-1:2 11 3 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:222; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777217 0 0 0 65536 0;} @font-face {font-family:"Traditional Arabic"; mso-font-alt:"Times New Roman"; mso-font-charset:178; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:8193 0 0 0 64 0;} @font-face {font-family:Calibri; mso-font-alt:"Century Gothic"; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Cordia New"; mso-ansi-language:IN; mso-bidi-language:TH;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">Dzikiran pemanggil Ilmu<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span dir="rtl" style="font-size: 24pt; line-height: 115%; font-family: "Traditional Arabic"; color: black;" lang="AR-SA">أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لا إِلَهَ إِلا هُوَ</span></b><b><span style="font-size: 24pt; line-height: 115%; color: black;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dzikirkan ayat ini sesering mungkin secara rutin agar ilmunya semakin bertambah ilmu itu bias berupa apa saja yang bermanfaat yang bias datang kapan saja dari siapa saja dan media apa saja.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Semoga berhasil.<o:p></o:p></span></b></p> ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-60936051379862909892010-04-08T18:29:00.000-07:002010-04-08T18:31:31.389-07:00MATI<div style="text-align: center;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Belajar untuk Mati</span></span><br /></div><div style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0); text-align: center;">Galang Lufityanto (www.galang.biz)<br /></div><div style="text-align: justify;">Kata kakek berjenggot putih itu, orang yang dicabut nyawanya sakitnya seperti diiris pedang seribu kali. Aku mengambil sebilah pisau, dan sedikit kugoreskan ke kulit tangan. Auh.., sakit...! Bibirku bergetar. Benarkah mati itu lebih sakit daripada ini?<br />Jadi aku seharusnya bisa lebih kuat.<br />Ah sedikit lagi..., batinku sambil menyayat bagian telapak tanganku dekat dengan pangkal jari. Darah keluar setitik, lalu membesar sedikit demi sedikit seperti air yang keluar dari permukaan tanah dan membentuk genangan. Baunya anyir. Aku meringis, sambil mengelapnya pada kain celanaku.<br />Sakit…..<br />Apakah mati harus sesakit ini? Atau jangan-jangan kakek itu hanya mengada-ada?<br />Tanganku masih menyisakan darah. Buru-buru kukulum untuk menghentikan darah keuar lagi. Sebenarnya luka ini tidak terlalu mengerikan. Setidaknya buatku. Bagaimanapun juga ini sama sakitnya kalau abah menampar pipiku bila aku tidak bisa mendapat uang banyak dari mengamen siang harinya.<br />Tapi mati serasa diiris seribu pedang? Jika perkataan kakek itu benar, berarti mati itu adalah masalah.<br />************<br />Pagi ini –dan seperti pagi-pagi lainnya– aku mengenakan kaos yang lusuh. Kali ini kaos kesayanganku, yang ada jahitannya di bagian lengan kanan. Bila aku memakainya biasanya akan dapat uang banyak.<br />Kuambil sandal jepit butut di dapur. Melewati kamar abah, aku berjingkit-jingkit tanpa menimbulkan suara. Penutup kamar bukanlah pintu, tapi sehelai kain tipis. Diterpa sinar matahari dari jendela yang mungkin lupa ditutup sejak tadi malam, aku bisa melihat bayangan abah –besar meringkuk di tempat tidur. Aku menghela napas lega.<br />Tapi….<br />1<br />Klutuk! Tanpa sengaja aku menyenggol botol bir kosong abah di lantai. Botol cap topi miring itu menggelinding, dan akan membentur dinding bila aku tidak cepat-cepat menahannya dengan tanganku.<br />Mati aku! Batinku menelan ludah. Telingaku menangkap dengkuran abah mereda. Ranjang berderik. Aku membayangkan abah tengah mengeliat sekarang. Dan tubuhku seakan menciut ditekan perasaan was-was yang berlebihan.<br />Satu detik. Dua detik, Aku bahkan takut pada bunyi desahan napasku. Seakan waktu berhenti di dekatku.<br />Lalu dengkuran abah mulai terdengar lagi.<br />Tak perlu menunggu kesempatan kedua atau kejaiban datang lagi, untuk segera pergi meninggalkan rumah. Aku menyambar kecrekan-ku, sebilah bambu sepanjang pergelangan tangan yang kupasangi tutup-tutup seng botol. Sehingga bila kugoyangkan, akan keluar bunyi crek-crek, yang akan mengiringi nyanyianku.<br />Aku tidak punya uang cukup untuk membeli gitar kecil, bahkan yang termurah sekalipun. Ah…, tapi biarlah! Toh aku memang tidak bisa menyanyi. Yang kulakukan hanya memasang muka memelas, dan orang-orang akan mengeluarkan recehnya.<br />Sebenarnya hanya tinggal berjalan lurus untuk sampai ke jalan besar. Lantas menunggu andhong atau becak yang akan pergi ke kota, dan aku akan ikut serta. Tapi entah aku masih penasaran dengan yang kemarin. Jadi kulangkahkan kakiku berbelok di sebuah gang kecil. Aku berharap kakek berjenggot putih itu ada di rumahnya.<br />Kampungku layaknya lahan kering di pinggiran kota. Tidak ada sawah yang hijau. Yang ada hanya rumah-rumah kecil dari triplek, pemuda-pemuda bertato yang kerjaannya hanya main ceki, dan lalat-lalat yang beterbangan.<br />Dalam jalanku, aku merenung. Mengingat-ingat ketika kakek itu merapikan rambutku yang kemerahan tersengat sinar matahari.<br />“Rambutmu bagus. Sayang kalau berantakan.” Kakek itu mengelus anakan rambutku.<br />Aku mencibir. “Tapi aku biasanya dapat uang banyak bila rambutku berantakan.” Kuacak kembali rambutku. Kakek itu hanya menghela napas dan mengangkat bahunya.<br />Seharusnya aku marah. Tapi anehnya, tidak. Tidak untuk kakek itu<br />Beberapa langkah lagi aku sampai di halaman rumah kakek itu, dari arah persimpangan di depanku muncul lima orang anak memotong jalan. Mereka pasti punya tujuan yang sama denganku, karena memang di sana tidak ada apa-apa kecuali rumah kakek itu.<br />Mereka menghentikan obrolannya ketika melihatku. Aku jadi salah tingkah. Mereka lalu berbisik-bisik. Entah tentang apa. Tapi tampaknya mereka sedang membicarakan diriku.<br />2<br />Aku baru sadar ketika melihat penampilanku sendiri. Kaos kumuh, tak kalah lagi kucelnya celanaku, dan masih ditambah sandal jepit yang warna pengaitnya saja sudah pudar. Diam-diam aku menyembunyikan kecekrekan-ku di belakang punggungku.<br />Mereka –meski usianya paling hanya terpaut satu tahun dariku– terlihat sungguh berbeda. Pakaiannya putih bersih, dan sarung yang dikenakan berwarna cemerlang. Topi bundar yang lucu menghiasi kepala mereka. Di tangan kanan mereka masing-masing membawa sebuah buku tebal, bukan….., lebih mirip kitab.<br />Bagus. Lha aku?!<br />Terpukul mundur dalam langkah-langkahku. Aku pergi meninggalkan tempat itu dengan segumpal perasaan kecewa. Setibanya di persimpangan kecil dekat gardu siskamling, aku berbelok. Namun tidak pergi. Sebaliknya aku menghentikan langkahku dan bersembunyi di balik gardu. Dari celah kayu, aku mengintip kelima anak itu.<br />Seperti dugaanku, mereka memang berniat menjumpai si kakek. Ketika mereka mengucapkan sesuatu, kakek itu muncul dari dalam rumah dengan senyumnya yang tulus. Ia mengenakan baju putih panjang dan juga topi bundar di kepalanya.<br />Mereka berlima mencium tangan kakek satu persatu.<br />Aku tersenyum kecut. Satu yang kemudian aku tahu. Aku bukan bagian dari mereka.<br />Cukup alasan untukku untuk pergi dari tempat ini.<br />******************<br />Sore ini kakek berjenggot putih itu mendatangiku. Aku kaget melihatnya berjalan menyisiri trotoar, dan lalu melambaikan tangannya serta memanggil namaku.<br />Aku menghampirinya, segera setelah menerima sekeping ratusan rupiah dari sopir sebuah mobil.<br />Kakek itu tampak heran ketika aku mencium tangannya. Itu membuatku sedikit was-was. Jangan-jangan aku salah berbuat. Tapi aku kan hanya meniru kelima anak yang kulihat pagi tadi.<br />Yang kutakutkan tidak terjadi. Kakek itu tersenyum. Leganya hatiku.<br />************<br />“Kamu tiap hari mengamen di sini?”<br />3<br />Aku mengangguk. Kuseruput sedikit teh panas. Kakek itu mengajakku ke angkringan. Kulihat kakek itu mencomot sepotong pisang goreng. Lalu menggumamkan sesuatu sebelum memasukkan ke mulutnya.<br />“Kakek sedang apa?”<br />“Berdoa,” kakek itu lantas melirik kepadaku. “Kenapa Kamu tanyakan itu?”<br />“Ah.., tidak apa-apa!” Aku merasakan pipiku memerah. Buru-buru kupalingkan wajahku.<br />“Kamu ingin bisa berdoa?”<br />Aku diam saja.<br />“Datanglah ke surau sekali lagi! Kakek akan senang sekali berjumpa denganmu di sana.”<br />Aku bahkan baru tahu rumah itu punya nama sendiri. Surau? Hehe..lucu….<br />“Tapi aku tidak punya baju putih.”<br />Kulihat kening si kakek mengernyit. Tapi lalu ia berkata, “Tidak perlu baju putih. Apa warna baju terbaikmu?”<br />Aku berpikir sedikit lama. “Biru.”<br />“Pakai yang itu saja.”<br />“Dan aku juga tidak punya topi bundar.”<br />Kakek itu tersenyum. Ia mengusap rambutku yang kemerahan seperti rambut jagung. Merapikannya. Kali ini kubiarkan saja, tanpa mengacaknya lagi.<br />“Bagiku Kamu sudah memakai topi bundar itu, Nak! Datang saja!”<br />Aku mengangguk bersemangat. Tapi lalu wajahku pucat lagi. Kakek itu menyadarinya. Ia bertanya padaku apa ada lagi yang menggangguku.<br />“Abah…” Ucapku pendek. Pendek namun sanggup membuat bulu kudukku merinding. “Abah akan memukulku kalau aku tidak membawa pulang uang banyak.”<br />Kakek itu menghela napas. “Aku akan coba membantu sebisanya.”<br />“Benar ya, Kek?” Mataku berbinar.<br />Ia menganggukkan kepala. Mantap sudah keputusanku. Dan akhirnya, setelah membayar makanan, ia langsung pergi meninggalkanku.<br />Kuikuti sosoknya pergi. Ia seperti cahaya. Cahaya redup, menyegarkan namun tidak menyilaukan mata.<br />Dan aku menginginkannya pula.<br />*************<br />4<br />Hari ini pagi-pagi sekali aku sudah bersiap. Pagi buta. Katanya sebelum matahari terbit lebih baik. Nanti kakek itu akan mengajariku sho.., eh apa namanya? Sholat?<br />Seperti biasa abah masih tidur. Aku berjingkit, menenteng sandal jepitku hingga ke pintu. Namun segera aku berbalik ketika menyadari aku kelupaan sesuatu. Aku bercermin. Tersenyum, sedikit malu. Untuk berbulan-bulan lamanya, baru kali ini aku berpakaian rapi. Juga rambutku kusisir. Sebetulnya aku masih bingung. Haruskah kusisir belah tengah, atau samping. Atau ahh….! Pusing!<br />Ketika aku berjalan, kemeja biruku berkibar ditiup angin. Dinginnya bukan main. Tapi itu tidak mematikan semangatku. Sementara itu langit masih gelap-terang ragu. Bulan tampak sepotong. Seperti buah semangka yang diiris.<br />Lagi-lagi aku bertemu kelima anak yang kutemui kemarin. Namun beda, kali ini mereka tersenyum melihatku.<br />Mereka mengenakan kemeja biru.<br />“Ahmad!” Terdengar kakek memanggil namaku. Aku kaget, kakek pun mengenakan kemeja warna biru. “Selamat datang!”<br />Belum lagi hilang rasa keterkejutanku, aku menyadari bahwa mereka semua tidak mengenakan topi bundar.<br />Sama denganku.<br />*************<br />Aku pulang ke rumah dengan hati riang. Di tanganku ada tas plastik berisi kemeja putih, pemberian kakek. Pintanya aku memakai ini bila pergi ke surau keesokan paginya.<br />Suara gemerincing uang di saku kemejaku. Tidak banyak, tapi paling tidak aku tidak perlu mengamen lagi. Kakek memberikannya padaku. Katanya ini dari infaq penduduk sekitar sini.<br />Kubuka pintu. Kaget setengah mati melihat abah duduk di ruang tamu. Tangannya menggenggam rokok lintingan. Wajahnya merah. Tampaknya ia dalam keadaan marah. Dan malangnya, ia kelihatan seperti menungguku.<br />“Darimana saja Kamu?! Aku ketemu Joni, katanya Kamu sudah jarang mangkal di tempat biasanya!”<br />Aku tergagu. Badanku merinding.<br />“Apa yang Kamu bawa itu?” Ia melihat tas plastik di tanganku. Kusembunyikan di belakang punggungku, tapi memang sudah terlambat.<br />5<br />Abah merebutnya, dan membukanya dengan paksa.<br />“Jangan, Abah!”<br />Abah tidak menggubrisku. “Oh, jadi ini yang Kamu lakukan akhir-akhir ini?” Abah mengangkat kemeja putih dan Al-Qur’an, kemudian mencampakkannya ke lantai. “Pantas saja uang bawaanmu jadi sedikit!”<br />“Tapi Abah….”<br />“Tidak ada tapi-tapian! Siapa yang mengajari Kamu seperti itu, heh? Dikiranya seperti itu kita bisa hidup apa? Mau makan darimana?” Abah mendorong keningku dengan telunjuknya. “Pakai otakmu, Dungu!”<br />Aku mulai terisak. Takut.<br />“Lalu mana pesananku?” Suara abah meninggi.<br />Aku menggeleng lemah. Bibirku gemetar. Sudah sampai yang terburuk.<br />“Mana, heh?! Kausimpan di mana?”<br />“Ahmad tidak be.. li…. Orang Islam ti..dak boleh minum bi…irr..,” ujarku terbata-bata<br />“Apa?!” Dan tangan abah menyambar pipi kiriku. Belum lagi puas, pipi kananku menjadi sasaran juga. “Katakan siapa yang sudah meracuni otakmu itu, Heh? Akan kubunuh dia!”<br />Aku tidak berani berucap. Bibirku kukunci rapat. Bila perlu kugigit lidahku agar tak ada kata terucap. Biarlah berdarah.<br />“Jangan-jangan si kyai keparat itu!”<br />Aku kaget. Bagaimana abah bisa tahu?<br />Abah tampaknya melihat raut mukaku berubah. “Benar kan dugaanku? Akan kuberi pelajaran dia!” Ia beranjak dari kursinya. Tangannya menyambar parang yang selama ini tergantung di dinding ruang tamu sebagai hiasan. Tapi aku tahu, parang itu sebenarnya bukan sekedar parang hiasan.<br />Aku menghambur. Bersimpuh memegangi kakinya. “Ampun! Jangan Abah sakiti kakek! Jangan, Abah!”<br />“Apa-apaan Kamu ini?!” Abah berusaha melepaskan cekalan tanganku. “Lepaskan kataku!” Ia menampar wajahku. Pipiku sampai lebam, dan rasanya seperti mati rasa. Lalu lengannya yang besar membetot tanganku agar melepaskan kakinya.<br />Tapi aku tidak mau melepaskannya!<br />“Anak jahanam!!” Abah kehilangan kesabaran. Ia mengambil sebotol bir kosong di lantai.<br />Aku mendengar suara angin berkesiut menuju ke arah kepalaku. Suaranya mengerikan. Membuat bulu kudukku berdiri. Tapi itu tidak lama karena semuanya langsung gelap di mataku.<br />6<br />**************<br />“Ahmad buka mata! Eh, dia sudah siuman.”<br />Meskipun tampak berbayang, kulihat Anton, Manto, Tamrin, Sugi, dan Totok berdiri mengerumuniku. Mereka adalah teman baruku yang kudapat dari mengaji di surau kakek.<br />Di depan sana, kulihat sosok kakek duduk bersandar ke dinding. Raut wajahnya capek. Tapi ia tetap tersenyum di tengah kulit bibirnya yang keriput demi melihatku telah sadar.<br />“Di di..mana…aku ?” Terbata-bata aku terucap. Heran, sepertinya bibirku pun terasa berat untuk kugerakkan. Dan nyeri di kepalaku karuan membuatku sedikit mengeluh.<br />“Kamu di rumah sakit,” ujar Sugi.<br />Nyeri luar biasa. Kepalaku, auh!! Rasanya seperti ditusuk-tusuk. Seluruh badanku meremang. Sepertinya aku tidak kuasa atas tubuh ini lagi. Semua badanku kaku tidak bisa digerakkan.<br />“Ka kek….., Abaah?”<br />“Abahmu ditangkap polisi…”<br />“Aa…aabaah….,” isakku pelan. Tapi segera aku berhenti. Karena untuk menangis pun tubuhku terasa sakit.<br />Anton memegangi tanganku. “Kamu bisa tinggal dengan kami. Kamu tidak perlu takut disakiti lagi.”<br />Aku mencoba menoleh sedikit. Leherku…. Aku mengeluh.<br />“Kek.., ma…mati… itu sakit kah?”<br />Kelima temanku membisu. Kakek tidak berkata apa-apa. Di matanya tergenang air mata.<br />“Sa…sakit ya….” Keluhku.<br />“Ahmad, jangan berkata seperti itu. Kamu pasti akan sembuh. Lalu kita bisa main kelereng seperti dulu lagi. Aku janji akan membagi kelerengku lebih banyak.”ujar Anton<br />Kuangkat jemariku. Bergetar dan sakit sekali. Tanganku seperti menggantung di udara. Cepat-cepat disambut oleh Anton yang menggenggam erat jemariku. Ia kelihatan kaget merasakan tanganku sudah sedemikian dinginnya.<br />“Te…terima ka…sih…” Aku tersenyum. Dan sebutir air mataku mengalir di antara pipiku yang memar.<br />Aku mendengar suara langkah-langkah kaki menuju kamar ini. Mendekat, namun terdengar semakin menjauh. Memang aku tak bergerak, namun rasanya diriku seperti dibopong pergi. Suara samar itu kemudian menjelma jadi sosok-sosok putih yang muncul dari pintu. 7<br />Mereka mengerubungiku. Aku sudah tidak bisa lagi mengenali wajah mereka, karena mata ini rasanya tidak sabar ingin menutup.<br />“Kritis, Suster! Cepat harus kita bawa….”<br />Hanya itu yang dapat kutangkap di telingaku. Juga lantunan doa kakek yang seperti meninabobokan aku.<br />Sedetik terasa sangat berharga. Satu-satunya yang terngiang di telingaku adalah perkataan kakek. Orang yang dicabut nyawanya sakitnya seperti diiris pedang seribu kali<br />Seperkian detik kemudian kulalui. Rasanya lama sekali ku menunggu. Mempersiapkan diri untuk menghadapi yang terburuk dari yang paling buruk. Diiris dengan pedang.<br />Hingga hembusan angin datang, sejuk, memadamkan jiwaku. Aku mati.<br />Meninggalkan sebuah senyum. Senyum beku yang seakan ingin mengatakan sesuatu.<br />Kakek bohong……, mati tidak sakit.<br />-------oo-------<br />2 Agustus 2002<br />8</div>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-65893959006199784782010-04-08T18:24:00.000-07:002010-04-08T19:16:40.494-07:00AL-FATIHAH<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTRK-GA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Traditional Arabic"; mso-font-alt:"Times New Roman"; mso-font-charset:178; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:24577 0 0 0 64 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText {mso-style-noshow:yes; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.MsoFootnoteReference {mso-style-noshow:yes; vertical-align:super;} span.MsoEndnoteReference {mso-style-noshow:yes; vertical-align:super;} p.MsoEndnoteText, li.MsoEndnoteText, div.MsoEndnoteText {mso-style-noshow:yes; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.verse {mso-style-name:verse;} span.quran {mso-style-name:quran;} /* Page Definitions */ @page {mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/TRK-GA~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") fs; mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/TRK-GA~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") fcs; mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/TRK-GA~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") es; mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/TRK-GA~1/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") ecs;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="color:black;">Tafsir Surah Al Fatihah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="color:black;">(Pembukaan)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><b style=""><span style="color:black;">Surat</span></b></st1:place></st1:city><b style=""><span style="color:black;"> Makiyyah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="color:black;">Ayat 1 – 7<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="color:black;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Disebut Al Fatihah artinya pembukaan kitab secara tertulis. Dan dengan Al Fatihah itu dibuka bacaan dalam shalat. Anas Bin Malik meriwayatkan: Al Fatihah itu disebut juga Ummul Kitab menurut jumhur ulama. Dalah hadist Shahih diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Abu Hurairah : ia menuturkan, Rasulullah sholallhu ‘alaihi wasallam bersabda : {</span><b><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ</span></b><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} adalah Ummul Qur’an, Umml Kitab, As Sab’ul matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang) dan Al Qur’anul ‘Adzhim.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span style="color:black;">Surat</span></st1:city></st1:place><span style="color:black;"> ini disebut juga dengan sebutan Al hamdu dan ash Salah. Hal itu didasarkan pada sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, dari Rabb-nya :”Aku membagi shalat antara diriku dengan hambaku dua bagian, jika seseorang mengucapkan {Alhamdulillahir rabbil ‘Alamin} maka Allah berfirman: ‘Aku telah dipuji hambaku.’<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Al Fatihah disebut ash shalah, karena alafatihah itu sebagai syarat sahnya shalat. Selain itu Al fatihah disebut juga asy syifa. Berdasarkan hadist riwayat Ad Darimi dari Abu sa’id, sebagai hadist marfu’ : fatihatul Kitab itu merupakan As Syifa (penyembuh) dari setiap racun.’<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Juga disebut ar ruqyah berdasarkan hadist Abu Sa’id yaitu ketika menjampi (ruqyah) seseorang yang terkena sengatan (binatang), maka Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Darimana engkau tahu bahwa Al fatihah itu adalah ruqyah.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Sural Al Fatihah diturunkan di Mekah. Demikian dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah dan Abu al ‘Aliyah. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> ini turun di madinah. Ini pendapat abu Hurairah, Mujahid, Atha bin Yasar, dan Az Zuhri. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> yang berpendapat Surat Al Fatihah turun dua kali, sekali turun di Makkah dan yang sekalai lagi di Madinah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Pendap pertama lebih sesuai dengan Firman Allah “<i style="">Sesungguhnya Kami telah berikan kepdamu sab’an minal matsani (tujuh ayat yang berulan-ulang).” (QS Al Hijr: 87) Wallahu ‘alam.<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Dan <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> ini, secara sepakat terdiri dari tujuh ayat. Hanya saja terdapat perbedaan dalam masalah basmalah, apakah sebagai ayat yang berdiri sendiri pada awal surah Al Fatihah, sebagaimana kebanyakan para qurra’ Kuffah, dan pendapat segolongan sahabat dan Tabi’in. Atau bukan sebagai ayat pertama dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> tersebut, sebagaimana yang dikatakan para qurra’ dan ahli fiqih madinah. Dan mengenai hal ini terdapat tiga pendapat, yang isnyaAllah akan di bahas pada pembahasa berikutnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Mereka mengatakan “Surat Al fatihah terdiri dari 25 kata dan 113 huruf.” Al Bukhari mengatakan bahwa dalam awal kitab Tafsir, disebutkan Ummul Kitab, karena Al fatihah ditulis pada permulaan Al Qur’an dan dibaca pada permulaan shalat. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> juga yang berpendapat, disebut demikian karena seluruh makna Al Qur’an kembali kepada apa yang di kandungnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Ibnu jarir mengatakan : orang arab menyebut “Umm” untuk semua yang mencakup atau mendahului sesuatu jika mempunyai hal-hal lain yang mengikutinya dan ia sebagai pembuka yang meliputinya. Seperti Umm Al ra’a, sebutan untuk kulit yang meliputi otak. Mereka menyebut bendera dan panji tempata berkumpulnya pasukan dengan ‘<i style="">umm’. </i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Keutamaan Surah Al Fatihah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa’id bin <st1:place st="on"><st1:city st="on">al Muhalla</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata “Aku pernah mengerjakan shalat, lalu Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya, hingga aku menyelesaikan shalat. Setelah itu aku mendatangi beliau, maka beliaupun bertanya: ‘Apa yang menghalangi kamu datang kepadaku? Maka akau menjawab :Ya Rasululla, sesungguhnya aku tadi sedang mengerjakan shalat, lalu beliau bersabda: ‘Bukankah Allah ta’ala telah berfirman : <i style="">‘Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyerumu kepada yang memberikan kehidupan kepadamu. (QS Al Anfal:24). </i>Dan sesdah itu beliau bersabda: Akan aku ajarkan kepadamu suatu <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> yang paling agung didalam Al Qur’an sebelum engkau keluar dari Masjid ini. Mak beliaupun penggandeng tanganku. Dan ketika belaiu hendak keluar Masjid, aku katakana : ya Rasulullah engkau tadi telah berkata akan mengjarkan kepadaku <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> yang paling agung di dalam Al Qur’an. Kemudian beliau menjawab : Benar, {</span><span dir="rtl"></span><b><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" ><span dir="rtl"></span> <span lang="AR-SA">الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ</span></span></b><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} ia adalah as Sab’ul matsani dan Al Qur’an al ‘Adzhim yang teah diturunkan kepadaku. Demikian juga yang diriwayatkan oleh Bukhori, Abu Dawud, An Nasai dan Ibnu Majah melalui beberapa jalur dari Syu’bah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Sedangkan segolongan lainnya berpendapat bahwasannya tidak ada keutamaan suatu ayat atau <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> atas yang lainnya, karena semuanya merupakan Firman Allah. Supaya hal itu tidak menimbulkan dugaan adanya kekurangan pada ayat lainnya, meski semuanya itu memiliki keutamaan. Pendapat ini dinukil oleh Al Qurthubi dari Al Asy’ari, Abu Bakar al baqilani, Abu Hatim, Ibnu Hibban Al Busti, Abu hayyan, Yahya bin Yahya, dan sebuah riwayat dari Imam Malik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span style="color:black;">Ada</span></st1:city></st1:place><span style="color:black;"> hadist yang diriwayatkan olehh Bukhari daam kitab Fadhailu Qur’an, dari Abu Sa’id al Khudri, ia berkata: Kami pernah beada dalam suatu perjalanan, lalu kami singgah, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata: Sesungguhnya kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang tidak berada ditempat, apakah diantara kalian ada yang bisa menjampi (ruqyah)? Lalu ada seorang laki-laki yang bersamanya berdiri, yang kami tidak pernah menyangka bisa meruqyah. Kemudian orang itu membacakan ruqyah, maka kepala sukunya pun sembuh. Lali ia (kepala suku) menyuruhnya memberi tigapuluh ekor kambing sedang kami diberi minum susu. Setelah ia kembali, kami bertanya kepadanya: Apakah memang engkau pandai dan bisa meruqyah? Ia menjawab : Aku tidak meruqyah kecuali dengan Ummul Kitab. (Al Fatihah). Jangan berbuat apapun hingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Ketika sampai di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda: Darimana dia tahu kalau <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> Al Fatihah itu sebagai ruqyah?, bagi-bagikanlah kambing-kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku.” Demikian juga diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Hadist lainnya, riwayat Muslim dalam Kitab Shahih an Nasai dalam kitab Sunan dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ibnu Abbas</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata: Ketika Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam sedang bersama Malaikat Jibril, tiba-tiba Jibril mendengar suara dari atas. Maka Jibril mengarahkan pandangannya kelangit seraya berkata : Itu adalah dibukannya sebuah pintu di langit yang belum pernah terbuka sebelumnya.” Ibnu Abbas meneruskan, “dari pintu turun Malaikat dan kemudian menemui Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata : “Samapaikanlah kabar gembira kepad aumatmu mengenai dua cahaya. Kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, dan belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang nabipun sebelum kamu, yaitu Fatihatul Kitab dan beberapa ayat terakhir <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> Al Baqarah. Tidakkah engkau membaca satu huruf saja darinya melainkan akan diberi pahala kepadamu.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style=""><span style="color:black;">Apakah selain al Fatihah ada surat tertentu yang harus dibaca, atau cukup Al Fatihah saja?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Bacaan dalam surah<span style=""> </span>Al Fatihah menurut kesepakat ulama merupakan sesuatu yang wajib, namun demikian mereka berbeda pendapat menegani apakah selain alfatihah ada <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> tertentu yang harus dibaca, atau cukup Al fatihah saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Mengenai hal ini ada dua pendapat. <b style=""><i style="">Pertama : </i></b>Menurut Abu hanifah, pada pengikutnya dan juga yang lainnya, bacaan Al qur’an itu tidak ditentukan. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Surat</st1:city></st1:place> atau ayata anapun yang dibaca akan memperoleh pahala. Merek berhujjah dengan keumuman firman Allah : “<i style="">Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Qur’an” (QS: Al Muzzamil:20)<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Dan sebuah hadist yang terdapat dalam Sahih Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah mengenai kisah seseorang yang kurang baik dalam mengerjakan shalatnya, bahwa Rasulullah pernah bersabda: “ Jika engkau mengerjakan shalat, maka bertakbirlah, lalu bacalah apa yang mudah bagimu dari al Qur’an.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Menururt mereka Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memerintahkannya untuk membaca yang mudah dari Al Qur’an dan beliau menentukan bacaan Al faatihah atas <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> lainnya. Ini adalah pendapat yang kami pilih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style=""><i style=""><span style="color:black;">Kedua: </span></i></b><span style="color:black;">Diharuskan membaca al Fatihah dalam shalat. Jika sesorang tidak membaca al Fatihah maka shalatnya tidak sah. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam Asy Syafi’I , Imam Ahmad bin Hanbal, para sahabat mereka serta Jumhur ‘ulama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Pendapat mereka ini disandarkan pada hadist sebagai berikut. ‘Barangsiapa mengerjakan shalat, lalu tidak membaca Ummul Kitab didalamnya, maka shalatnya tidak sempurna.” (HR Muslim, at Tirmidzi, An Nasai dan Abu Dawud dari Abu Hurairah dari Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Selain itu mereka juga berdalil dengan sebuah hadist yang terdapat dalam Sahih Bukhori dan Muslim, dari Az Zuhri, dari mahmud bin az Rabi’, dari Ubadah bin ash Shamit, ia berkata Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: <i style="">“Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.”<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Dan juga diriwayatkan dalam Shahih Ibnu Khuzaimah dan Sahih Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda “<i style="">Tidak sah shlat yang di dalamnya tidak dibacakan Ummul Qur’an.</i>” <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Hadist-hadist mengenai sangat banyak dan terlalu panjang jika kami kemukakan di sini tentang perdebatan mereka. Dan kami telah kemukakan pendapat mereka masing-masing. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style=""><span style="color:black;">Apakah bacaan Al Fatihah wajib dilakukan pada setiap raka’at dalam shalat?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Hal inipun ada perbedaan pendapat, Imam asy syafi’I dan sekelompok ulama berpendapat bahwa bacaan al Fatihah wajib dilakukan pada setiap<span style=""> </span>rakaat dalam raka’at. Sedangkan ulama lainnya mengatakan, bacaaan al Fatihah itu hanya pada sebagian besar ra’kaat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Hasan al Bashri dan mayoritas ulama Basrah mengatakan, bacaan al Fatihah itu hanya wajib dalam satu rakaat saja pada seluruh shalat, berdasarkan kemutlakan hadist Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, diaman dia bersabda “ Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Sedangkan Abu Hanifah dan para sahabatnya, at Tsauri serta al Aizai berpendapat, bacaan al Fayihah itu buka suatu hal yang ditentukan (diwajibkan), bahkan jika sesorang membaca selain al Fatihah, maka ia tetap mendapatkan pahala. Hal itu didasarkan pada firman Allah “<i style="">Maka bacalah olehmu aoa yang mudah bagimu dari al Qur’an. (QS al Muzzammil:20)<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style=""><i style=""><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style=""><i style=""><span style="color:black;">Apakah makmum berkewajiban membaca Al Fatihah?</span></i></b><span style="color:black;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Mengenai hal ini terdapat tiga pendapat dikalangan para ulama;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="color:black;">Pertama: </span></b><span style="color:black;">Setiap makmum tetap wajib membaca al Fatihah sebagaimana imam, hal itu didasarkan kepada keumuman hadist.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="color:black;">Kedua: </span></b><span style="color:black;">Tidak ada kewah=jiban membaca al fatihah atau <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> lainnya bagi makmum sama sekali, baik dalam shalat jahr maupun shalat sirr (perlahan bacanya). Hal itu didasarkan kepada hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal, dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: <i style="">“Barangsiapa shalat bersama seorang imam, maka bacaan imam itu adalah bacaan unutk makmum juga.”</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Namun hadist ini memiliki kelemahan dalam sanadnya. Dan diriwayatkan oleh Imam Malik dari Wahab bin Kaisan, dari Jabir, juga diriwayatkan dari beberapa jalan namun tidak satupun yang berasal dari Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam. Wallahu’alam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="color:black;">Ketiga: </span></b><span style="color:black;">Al Fatihah wajib dibaca oleh makmum dalam shalat sir (tidak dikeraskan), dan tidak wajib baginya membaca dalam shalat jahr (bacaan dikeraskan). Hal ini berdasarkan hadist dari Abu Musa Al Asy’ari dalam <st1:place st="on"><st1:city st="on">Sahih Muslim</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata Easulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ <i style="">Sesungguhnya imam itu dijadikan ikutan, jika ia bertakbir maka hendaklah kalian bertakbir, dan jika ia membaca (Al Fatihah.Surat Al Qur’an) maka dengarkanlah.” </i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Hadist tersebut diats diriwayatkan juga oleh para penyusun kitab Sunnan, yaitu Abu Dawud, an Nasai, dan Ibnu Majah yang berasal dari Abu Hurairah bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda : <i style="">”jika imam membaca (al fatihah atau Qur’an) maka dengarkanlah.” </i>Hadist ini dinyatakan shahih oleh Muslim bin Hajjaj. Kedua hadist diatas menunjukan kesahihahn pendapat ini yang merupakan qoulun qadim Imam asy-Syafi’i, dan satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal. Dan maksud dari pengangkatan masalah-masalah tersebut diatas adalah unutk menjelaskan hokum-hukum yang khusus berkenaan dengan <st1:place st="on"><st1:city st="on">Surat</st1:city></st1:place> al-Fatihah dan tidak berkenaan dengan surat-surat lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span><b style="">Tafsir isti’adzah dan Hukum-hukumnya<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Allah Ta’ala berfirman : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> , </span><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> , </span><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">وَإِذَا بَدَّلْنَا آيَةً مَكَانَ آيَةٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (QS an-Nahl : 98-100)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Yang masyuhur dikalangan jumhur ulama bahwa isti’azdah dilakukan sebelum membaca al-Aqur’an unutk mengusir gangguan syaitan. Menurut mereka ayat yang berbunyi “Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” artinya jika kamu hendak membaca. Sebagaiman firman Allah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Artinya : “<i style="">apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu” </i>. (QS al-Maidah : 6), artinya jika kalian bermaksud mendirikan shalat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Penafsiran seperti itu berdasarkan beberapa hadist dari Rasulullah saw, Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu sa’id <st1:place st="on"><st1:city st="on">al Khudri</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata jika Rasulullah saw hendak mendirikan shalat malam, maka beliau membuka shalatnya dan bertakbir seraya mengucapkan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-size:16;color:black;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">سبحانك اللهم وبحمدك، وتبارك اسمك، وتعالى جدك، ولا إله غيرك " . ويقول: " لا إله إلا الله " ثلاثًا، ثم يقول: " أعوذ بالله السميع العليم، من الشيطان الرجيم، من هَمْزه ونَفْخِه ونَفْثه "<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Subhaanakallahumma wabihamdika, watabaarakas muka wata’ala jadduka, walaa ilaaha ghoiruk. Dan membaca {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> لا إله إلا الله</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} tiga kali, kemudian membaca A’udzubillahis sami’il ‘aliim minasy syaithoonir rajiim, min Hamzihi, wa nafkhiHi, wa nafsiHi.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Artinya: Mahasuci Engkau, Ya Allah dan segal puji bagi-Mu. Maha Agung nama-Mu dan Maha Tinggi Kemulia-anMu. Tidak ada Tuhan/ilah yang haq melainkan Engkau. Dan membaca {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> لا إله إلا الله</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} tiga kali, kemudian membaca Aku berlindung kepada Allah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui dari Syaithan yang terkutuk, dari godaanya, iupannya, dan hembusannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Hadist ini diriwayatkan juga oleh empat penyusun Kitab as Sunan dari ja’far bin Sulaiman, dari “ali bin ‘Ali ar Rifa’i. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadist ini adalah hadist yang paling masyhur dalam masalah ini. Dan kata {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> هَمْز</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>/ Hamz}, {</span><span dir="rtl" style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">نَفْخِه</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} nafkh ditafsirkan sebagai kesombongan serta {</span><span dir="rtl" style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">نَفْثه</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} Nafst ditafsirkan sebagai sya’ir.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Bukhori meriwayatkan dari sualaiman bin Shurad, ia berkata : <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> dua orang yang saling mencela di hadapan rasulullah saw, sedang kami duduk dihadapan beliau. Salah seorang dari keduanya mencela lainnya dalam keadaan marah dengan wajah yang memerah, maka Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya aku akan mengajarkan suatu kalaimat yang jika ia mengucapkannya, niscaya akan hilang semua yang dirasakannya itu. Jika ia mengucapkan {</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">أعوذ بالله من الشيطان الرجيم </span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} , kemudian para sahabat berkata kepada orang itu: Tidakkah engkau mendengar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw ? Orang itu menjawab: Sesungguhnya aku bukanlah orang yang tidak waras.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Hadist diatas juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan an-Nasai, melalui beberap jalur sanad dari al-A’masy.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b style=""><i style=""><span style="color:black;">Pengertian Isti’adzah<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Isti’adzah berarti permohonan perlindungan kepada Allah dari setiap kejahatan.<span style=""> </span>Jadi<span style=""> </span>{</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">أعوذ بالله من الشيطان الرجيم </span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} berarti aku memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk agar tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang telah Dia perintahkan. Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena tidak ada yang mampu mencegah godaaan syaitan itu kecuali Allah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Oleh karena itu Allah memerintahkan manusia agar menarik dan menbujuk hati syaithan jenis manusia dengan cara memberikan sesuatu yang baik kepadanya hingga dapat berubah tabiat dari kebiasaaanya yang mengganggu orang lain. Selain itu, Allah juga memerintahkan untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari syaitan jenis jin, karena dia tidak menerima pemberian dan tidak dapat dipengaruhi oleh kebaikan. Tabiat mereka jahat dan tidak dapat yang mencegahnya dari dirimu kecuali Rabb yang menciptakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Inilah makna yang terkandung dalam tida ayat al Qur’an, yaitu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">{</span><span class="verse"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ </span></span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>}, <i style="">artinya : Jadilah engaku pemaaf dan suruhlah orang menegrjakan kebaikan dan berpaling dari orang-orang bodoh. (QS: al-A’raaf: 199). </i>Makna ayat ini berkenaan dengan muamalah terhadap musuh dari kalangan manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Kemudian Allah berfirman <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">{</span><span class="verse"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ</span></span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} <i style="">artinya: Dan jika kamu ditimpa suatu godaan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS: al-A’raaf: 200)<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="color:black;"><span style=""> </span></span></i><span style="color:black;">Sedangkan dalam suraat Al Mu’minun, Allah berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ, وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ, وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="color:black;">Artinya: Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS al Mu’minun: 96-98)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="color:black;"><span style=""> </span></span></i><span style="color:black;">Dalam bahasa arab, kata syaithan berasal dari kata Syathon, yang berarti jauh. Jadi tabiat syaithan itu sangat jauh dari tabi’at manusia, dank arena kefasikannya dia sangat jauh dari segala macam kebaikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span><st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> juga yang mengtakan bahwa syaitan itu berasal dari kata “Syatha” artinya terbakar, karena ia diciptakan dari apai. Dan ada juga yang mengtakan bahwa kedua makna tersebut adalah benar, tetapi makna pertama lebih benar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Menurut Sibawaih, bangsa Arab biasa mengatakan “Tasyaithona Fulan”, jika sifulan berbuat seperti perbuatan syaitan. Jika kata syaithan itu berasal dari kata “Syatha” tentu mereka mengatakan “tasyaitha”. Jadi menurut pendapat yang benar kata syaithan itu berasal dari kata “Syathana” yang berarti jauh. Oleh karena itu mereka menyebut syaithan untuk setiap pendurhaka, baik jin, manusia, maupun hewan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Berkenaan dengan hal ini, Allah Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="color:black;">Artinya: Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (QS al An’am: 112)</span></i><span style="color:black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Dalam Musnad Ahmad, disebutkan hadist dari Abu Dzarr, Rasulullah saw bersabda :”Wahai Abu Dzarr, mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaithan-syaithan jenis manusia dan jin.” Lalu aku bertanya, Apakah ada syaithan dari jenis manusia? Rasulullah menjawab “ya”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Dalam shahih Muslim disebutkan, dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">Abu Dzarr</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata: “Rasulullah saw bersabda: “yang dapat membatalkan shalat adalah wanita, keledai dan anjing hitam.” Kemudian kutanyakan: “Ya, Rasulullah, mengapa anjing hitam dan buka anjing kemerahan atau kekuningan? Beliau menjawab: “Anjing hitam itu adalah syaithan”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Kata “ar-rajiim” berwazan fa’il (subjek), tapi bermakna maf’ul (objek) berarti bahwa syathan itu terkutuk dan terusir dari semua kebaikan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: {</span><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>}<i style="">artinya : Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan. (QS al-Mulk: 5)<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span class="quran"><span style=";font-family:";color:blue;" lang="AR-SA">بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ </span></span><span class="verse"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">(1)<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">افتتح بها الصحابةُ كتاب الله، واتّفق العلماء على أنها بعض آية من سورَة النمل، ثمّ اختلفوا: هل هي آية مستقلة في أوّل كل سورة، أو من أول كل سورة كتبت في أوّلها، أو أنها بعض آية من أوّل كل سورة، أو أنها كذلك في الفاتحة دون غيرها، أو أنها [إنما] كتبت للفصل، لا أنها آية؟ على أقوال للعلماء سلفًا وخلفًا، وذلك مبسوط في غير هذا الموضع.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place st="on"><span style="">Para</span></st1:place><span style=""> sahabat membuka Kitabullah dengan membacanya. Dan para ulama bersepakat bahwa ia (bismillah) merupakan salah satu ayat dari surah an-Naml. Kemudian mereka berselisih pendapat apakah basmalah itu ayat yang berdiri sendiri pada awal setiap <st1:city st="on">surat</st1:city>, atau merupakan bagian awal dari masing-masing <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> dan ditulis pada pembukaannya. Ataukah juga merupakan salah satu ayat dari setiap <st1:city st="on">surat</st1:city> atau bagian dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> al-Fatihah saja dan bukan surat-surat lainnya. Ataukah basmalah yang ditulis dimasing-masing <st1:city st="on">surat</st1:city> itu hsnys untuk pemisah antara <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> saja, dan merupakan ayat. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> beberapa pendapat dikalangan ulama baik salaf maun khalaf, dan bukan disini tempat unuk menjelaskan itu semua.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">وفي سنن أبي داود بإسناد صحيح، عن ابن عباس، رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان لا يعرف فصل السورة حتى ينـزل عليه ( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ) وأخرجه الحاكم أبو عبد الله النيسابوري في مستدركه أيضًا<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Dalam Sunan Abu Dawud dengan sanad Shahih, dari Ibnu Abbas radhiAllahu’anhuma, bahwasannya Rasulullah saw tidak mengetahui pemisah surat al-Qur’an sehingga turun kepadanya {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>}, dan dikeluarkan juga oleh Imam Hakim Abu Abdillah an-Naisaburi dalam Kitab Mustadraknya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Diantara ulam yang mengtakan bahwa basmalah adalah ayat dari setipa <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> kecuali at-Taubah, yaitu Ibnu Abbas, ‘Umar, Ibnu az Zubair, Abu Hurairah, ‘Ali. Dan kalangan tabi’in ‘Atha, Thawus, Sa’id bin Jubair, Makhul dan az Zuhri. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Hal yang sama juga dikatakan oleh Abdullah bin al-Mubarak, Imam asy-Syafi’I, Ahmad bin Hanbal, Ishak bin Rahawaih, Abu ‘Ubaid al Qasim bin Salam. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah beserta para pengikutnya berpendapat bawa basmalah itu bukan merupakan ayat dari surah al-Fatihah, tidak juga surat-surat lainnya. Nmaun menurut Dawud, basmalah terletak pada awal setiap <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> dan bukan bagian darinya. Demikian pula menurut satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Mengenai bacaan basmalah secara jahr (dikeraskan bacaannya) termasuk bagian dari perbedaan pendapat diatas. Mereka berpendapat bahwa basmalah itu bukan ayat dari surah al-Fatihah, maka ia tidak membacanya secara jahr. Demikian juga yang mengtakan bahwa basmalah adalah suatu ayat yang ditulis pada awal setiap <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa basmalah termasuk bagian dari setiap <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place>, masih berbeda pedapat. Imam Asy Syafi’i, berpendapat bahwa basmallah itu dibaca secara jahr bersama al-Fatihah dan juga <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> al-Qur’an lainnya. Inilah madzhab beberapa sahabat dan tabi’in serta para imam, baik salaf maupun khalaf.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">وفي صحيح البخاري، عن أنس بن مالك أنه سئل عن قراءة <a name="1-118"><span style=""> </span></a>رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: كانت قراءته مدا، ثم قرأ ( بسم الله الرحمن الرحيم ) يمد بسم الله، ويمد الرحمن، ويمد الرحيم<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Dalam kitab sahih Bukhori, diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa ia pernah ditanya mengenai bacaan dari Nabi saw, maka ia menjawab: bahwasannya bacaan beliau itu sesuai dengan panjang dan pendeknya, kemudian Anas membaca “bismillahirrahmanirrahim” dengan memanjangkan bismillah, kemudian “ar-rahmaan dan ar-rahiim.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Dalam Musnad Ahamd, Sunan Abu dawud, Shahih Ibnu Khuzaimah dan Mustadrak Imam Hakim, yang diriwayatkan dari <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ummu Salamah</st1:city>, <st1:state st="on">ia</st1:state></st1:place> berkata Rasulullah saw memutus-mutus bacaannya, bismillahirrahmanirrahii, alhamdulillahir rabbil ‘alamin , ar-rahmanir rahiim, maliki yaumiddin. Dan Imam ad-Daruqutni berkata : “sanad hadist ini shahih.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Dan ulama lainnya berpendapat bahwa basmallah tidak dibaca secara jahr didalam shalat. Inilah riwayat yang benar dari empat Khulafaur Rasyidiin, Abudullah bin Mughaffal, beberapa golongan ulama salaf maupun khalaf. Hal ini juga menjadi pendapat Abu Hanifah, atz-Tsauri, dan Ahmad Bin Hanbal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Dan menurut Imam Malik basmalah tidak dibaca sama sekali, baik secara jahr maupun sir. Mereka mendasarkan pada hadist yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim, dari ‘Aisyah berkata: Rasulullah saw membuka shalat dengan takbir dan bacaan al-hambulillahir rabbil’alamin.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Juga hadist dari kitab Bukhori dan Muslim dari Ans bin Malik, ia menceritakan :”Aku pernah shalat di belakang Nabi saw, Abu Bakar, Umar dan Ustman, mereka semua membuka shalat dengan bacaan al-hambulillahi Rabbil ‘alamiin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Dan juga dalam riwayat Mulism :”Mereka tidak menyebutkan Bismillahirrahmanirrahiim pada awal bacaan dan tidak juga pada akhirnya. Hal ini juga terdapat pada kitab sunnan, yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mughaffal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Demikianlah dasar-dasar pengabilan pendapat para imam mengenai masalah ini dan tidak menjadi perbedaan pendpaat, karena mereka telah sepakat bahwa shalat bagi orang yang men-jahr-kan atau yang men-sir-kan basmallah adalah sah. Al-hamdulillahirobbil ‘alamiin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="">Keutamaan Basmalah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Membaca basmalah disunnahkan pada saat mengawali setiapa pekerjaan. Disunnahkah juga padasaat hendaka masuk ke kamar kecil. Hal itu sebagaimana disebutkan dalah hadist. Selain itu, basmalah juga disunnahkan untuk dibaca di awal wudhu, sebagaimana dinyatakan dalam hadits marfu; dalam kitab Musnad Ahmad dan kitab-kitab sunnan, dari Abu Hurairah, Sa’id bin Zaid dan Abu Sa’id, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak sempurna wudhu bagi orang yang tidak membaca nama Allah padanya.” (Hadist in hasan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">في صحيح مسلم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لربيبه عمر بن أبي سلمة: "قل: باسم الله، وكل بيمينك، وكل مما يليك"<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Dalam shahih Muslim disebutkan : Bahwasannya Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ‘Umar bin Abi Salamah: “Bacalah, bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat darimu.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Meski demikian diantara ulama ada yang mewajibkannya. Disunnahkan pula membacanya ketika hendak berjima’ (berhubungna intim) berdasarkan hadist dalam kitab sahih Bukhori dan Muslim, dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Rasulullah bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>"لو أن أحدكم إذا أتى أهله قال: باسم الله، اللهم جنبنا الشيطان، وجنب الشيطان ما رزقتنا، فإنه إن يقدر بينهما ولد لم يضره الشيطان أبدًا"<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Seandainya sesorang diantara kalaian hendak mencampuri dengan istrinya, hendakla membaca “Bismillah, Allahumma jannibnasy syaithaana, wajannibisy syaithaana maa razaqtanaa, (dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engaku anugerahkan kepada kami), maka jika Allah menakdirkan anak melalui hubungan keduanya, maka anak itu tidak akan diganggu syaitan selamanya.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Lafazh (Allah) merupakan nama untuk Rabb. Dikatakan bahwa Allah adalah al-ismul a’zham (nama yang paling Agung), karena nama itu menyandang segala macam sifat, sebagaimana firmna Allah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS Al Hasyr: 22)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Dengan demikian semua nama-nama yang baik itu menjadi sifat-Nya. Dalam kitab sahih Bukhori dan Muslim diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>"إن لله تسعة وتسعين اسما، مائة إلا واحدًا من أحصاها دخل الجنة"<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, barangsiapa yang dapat menghafalnya maka ia akan masuk surga.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Nama Allah merupakan nama yang tidak diberikan kepada siapapun kecuali diri-Nya, yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Oleh karena itu dalam bahasa Arab tidak diketahui dari kata apa nama-Nya itu berasal. Maka diantara para ahli nahwu ada yang menyatakan bahwa nama itu (Allah) adalah ismun kamid, yaitu nama yang tidak memiliki kata dasar. Al-Qurtubi mengutif hal itu dari sejumlah ulama diantaranya asy-syafi’I, al-Khatthabi, Imamul Haramain, al Ghazali, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Dari al-khalil dan Sibawaih diriwayatkan bahwa “Alif” dan “lam” dalam kata “Allah” merupakan suatu yang lazim (tak terpisahkan). Al Khatthabi mengatakan: “Tidakkah anda menyadari bahwa anda dapat meyerukan “ Ya Allah dan tidak dapat menyerukan “Ya Arrahmaan”. Jika kata “Allah” bukan kata yang masih asli, maka tidak boleh memasukan huruf nida (seruan) terhadap “alif” dan “lam”. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> juga yang berpendapat bahwa kata “Allah” itu merupakan kata dasar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>{</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>} merupakan dua nama dalam bentuk mubalagah yang berasal dari satu kata ar-rahmah. Namun kata ar-rahman lebih menunjukan makna lebih daripada kata ar-Rahiim.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">وقال القرطبي: والدليل على أنه مشتق ما خرجه الترمذي وصححه عن عبد الرحمن بن عوف، أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "قال الله تعالى: أنا الرحمن خلقت الرحم وشققت لها اسمًا من اسمي، فمن وصلها وصلته ومن قطعها قطعته</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span>" <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Berkata al-Qurthubi : Dan ini merupakan dalil yang menunjukan bahwa nama ini (ar-Rahman) adalah musytaq<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_edn1" name="_ednref1" title=""><span class="MsoEndnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoEndnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:12;" >[i]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>, sebagaimana diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan sahih dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiAllahu ‘anhu bahwa ia pernah mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Aku adalah ar-Rahman, Aku telah menciptakan rahim. Aku telah menjadikan untuknya nama dari nama-Ku. Barangsiapa yang menyambungnya, maka Aku akan menyambungnya. Dan barangsiapa memutuskannya maka Akupun akan memutuskannya.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Ini merupakan nash bahwa nama tersebut adalah musytaq, karena itu tidak diterima pendapat yang menyalahi dan menentangnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">قال أبو علي الفارسي: الرحمن: اسم عام في جميع أنواع الرحمة يختص به الله تعالى، والرحيم إنما هو من جهة المؤمنين، قال الله تعالى</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span>:<span style=""> </span></span><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: Berkata Abu ‘Ali al Farisi: “ar-Rahman merupakan nama yang bersifat umum meliputi segala bentuk rahmat, nama ini dikhusukan bagi Allah semata. Sedangkan ar Rahim, memberikan kasih saying hanya kepada orang-orang beriman.<span style=""> </span>Allah Ta’ala berfirman :”Dan Dia-lah yang Maha Penyayang kepada orang-orang berimana” (al Ahzab : 43)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">وقال ابن المبارك: الرحمن إذا سئل أعطى، والرحيم إذا لم يسأل يغضب، وهذا كما جاء في الحديث الذي رواه الترمذي وابن ماجه من حديث أبي صالح الفارسي الخوزي عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "من لم يسأل الله يغضب عليه</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span>" <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Dan berkata Ibnu Mubarak : ar Rahman yaitu jika dimintai, maka Dia akan memberi, sedangkan ar Rahim, jika permohonan tidak diajukan kepada-Nya maka Dia akna murka. Sebagaimana hadist dalam riwayat at Tirmidzi dan Ibnu Majah dari hadist Ibnu Sholih al Farisi al Khuzi dari Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu, ia berkata, bersabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam “Barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah maka Dia akan murka kepadanya”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Nama {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" ><span dir="rtl"></span> <span lang="AR-SA">الرَّحْمَنِ</span></span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>} hanya dikhusukan unutk Allah saja, tidak diberikan kepada selain diri-Nya, sebagaimana firman Allah Ta’ala<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: Katakanlah : Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kalian seru, Dia mempunyai al-Asmaul Husna. (QS al-Israa : 110)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Oleh karena ini ketika dengan sombongnya, Musailamah al Kadzdzab menyebut dirinya dengan sebutan Rahman al Yamamah, maka Allahpun memakaikan padanya pakaian kebohongan dan membongkarnya, sehingga ia tidak dipanggil melainkan dengan sebutan Musailamah al-Kadzdzab.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Sedangkan mengenai {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> الرَّحِيمِ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>}Allah Ta’ala pernah meyebutkan kata itu untuk selain diri-Nya. Dalam firman-Nya Allah menyebutkan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span class="verse"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ </span></span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangan menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu. Aman belas kasihan lagi penyanyang terhadap orang-orang mu’min. (QS at Taubah : 128)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Dapat disimpulkan bahwa diantara nama-nama Allah itu ada yang disebutkan untuk selain diri-Nya, tetapi ada juga yang tidak disebutkan unutk selain diri-Nya, misalnya nama Allah, ar Rahman, al Kholiq, ar Razaq dan lain-lainnya. Oleh karena itu Dia memulai dengan nama Allah dan meyifati-Nya dengan ar Rahman, karena ar Rahman itu lebih khusu daripada ar Rahiim. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">IsyaAllah bersambung : Tafsir Surah al Fatihah ayat 2<span style=""> </span></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="">Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam</span></i><span style=""> (QS. Al-Fatihah :2)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Al Qur’an as-sab’ah (tujuh ahli qiro’ah) membacanya dengan memberi harakat dhommah pada huruf dal padal kalimat <i style="">alhamdulillah, yang merupakan mubtada (subjetk)</i> dan khabar (predikat). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Abu Ja’far bin Jarir mengatakan : al-hamdulillah berarti syukur kepada Allah Subhana wata’ala dan bukan kepada sesembahan selanin-Nya, bukan juga kepada mahluk yang telah diciptakannya, atas segala nikmat yang telah Dia anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang tidak terhingga jumlahnya, dan tidak seorang pun selain Dia yang mengetahui jumlahnya. Berupa kemudahan berbagai sarana untuk menta’ati-Nya dan anugerah kekuatan fisik agar dapat menunaikan kewajiban-kewajiban-Nya. Selain itu, pemberian rizki kepada mereka di dunia serta pelimpahan berbagai nikmat dalam kehidupan yang sama sekali mereka tidak memiliki hak atas hal itu, juga sebagai peringatan dan seruan kepada mereka akan sebab-sebab yang dapat membawa kepada kelanggengan hidup di surga tempat segala kenikmatan abadi. Hanya bagi Allah segala puji baik di awal maupun di akhir.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Ibu Jarir mengatakan “Alhamdulillan merupakan pujian yang disampaikan Allah untuk diri-Nya. Didalamnya terkandung perintah kepada hamba-hamban-Nya agar mereka memuji-Nya. Seolah-olah Dia mengatakan “Ucapkanlah, <i style="">Alhamdulillah”.<span style=""> </span></i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Lebih lanjut Ibnu Jarir menyebutkan “Telah dikenal dikalangan para ulama muta-akhhirin, bahwa al-Hamdu adalah pujian melalui ucapan kepada yang berhak mendapatkan pujian disertai penyebutan segala sifat-sifat baik yang berkenaan dengan dirinya maupun berkenaan dengan pihak lain. Adapun Asy Syakru tiada lain kecuali dilakukan terhadap sifat-sifat yang berkenaan dengan selainnya, yang disampaikan melalui hati, lisan, dan anggota badan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai mana yang lebih umum, <i style="">alhamdu </i>atau <i style="">asy-syukru. </i>Mengenai hal ini terdapat dua pendapat. Dan setelah diteliti antara keduanya terdapat keumuman dan kekhususan. <i style="">Alhamdu </i><span style=""> </span>lebih umum dari pada asy-syukru, karena terjadi pada sifat-sifat yang berkenaan dengan diri sendiri dan juga pihak lain, misalnya anda katakana: “Aku memuji-Nya (Al-hamdu) karena sifatnya yang kestaria dan karena kedermawanannya. Tetapi juga lebih khusus, karena hanya bisa diungkapkan melalui ucapan, perbuatan dan juga niata. Tetapi lebih khusus, karena tidak bisa dikatakan bahwa aku berterimakasih kepadanya atas sifatanya yang kesatria, namun bisa dikatakan aku berterimakasih kepadanya atas kedermawanan dan kebaikannya kepadaku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Diriwayatkan dari al Aswad bin Sari’, beliau berkata: :Aku bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam: <i style="">Ya Rasulullah, maukah engkau aku bacakan puji-pujian yang dengannya aku memuji Rabb-ku, Allah Tabaarakta wa ta’ala, maka beliau bersabda: Tentu saja, sesungguhnya Rabb-mu menyukain pujian (al-hamdu).” </i>(HR Imam Ahmad dan an-Nasai-i) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Diriwayatkan oleh Abu ‘Isa, at Tirmidzi, an Nasai dan Ibnu majah dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baiknya dzikir adalah kalimat “Laa ilaha illallaah, dan sebaik-baiknya do’a adalah Al Hamdulillah.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Menurut at-Tirmidzi, hadist ini hasan gharib. Dan diriwayatkan oleh Ibnu majah dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah shalallahi ‘alahi wasallam “<i style="">Allah tidak menganugerahkan suatu nikmat kepada seorang hamba, lalu ia mengucapkan “Alhamdulillah, melainkan apa yang diberikan-Nya itu lebih baik dari pada yang diambil-Nya.” <span style=""> </span><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">“Alif” dan “Lam” pada kata “alhamdu” dimaksudkan unutk melengkapi bahwa segala macam jenis dan bentuk pujian itu hanya untuk Allah semata.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">“Ar- Rabbi” adalah pemilik, penguasa dan pengendali. Menurut bahasa, kata Rabb ditujukan kepada tuan dan kepada yang berbuat untuk perbaikan, semuanya itu benear bagi Allah Ta’ala. Kata ar-Rabb tidak digunakan untuk selain dari Allah kecuali jika disambung dengan kata lain setelahnya, misalnya “Rabbud Daari” (pemilik rumah). Sedangkan kata ar-Rabb secara mutlak hanya boleh digunakan untuk Allah Subhana wa Ta’ala.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span><st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> yang mengatakan bahwa ar-Rabb itu merupakan nama yang agung, sedangkan “Al ‘Alamiin” adalah bentuk jamak dari kata “’Alimuun” yang berarti segala sesuatu selain Allah. “ Lafazh “’Alamun” merupakan bentuk jamak yang tidak memiliki mufrad (bentuk tunggal) dari kata itu. Sedangkan misalnya “al-‘Awaalimu” berarti berbagai macam makhluk yang ada dilangit, bumi, daratan maupun laiutan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Bisyr bin ‘Imarah meriwayatkan dari Abu Rauq dari Adh Dhahak, dari Ibnu Abbas: “<i style="">Alhamdulillahi robbail ‘alamiin” </i>artinya segala puji bagi Allah pemilik seluruh yang ada di langit dan di bumi serta apa yang ada di antara keduanya, baik yang kita ketahui maupun yang tidak kita ketahui.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Az-Zajjaj mengatakan : “al-‘aalamu” berarti semua yang diciptakan oleh Allah di dunia dan di akhirat. Sedangkan Al Qurtubi mengatakan: “Apa yang dikatakan az-Zajjaj itulah yang benar, karena mencakup seluruh alam (dunia dan Akhirat)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Menurut penulis (ibnu Katsir) “al-‘aalamu” berasal dari kata “al-alaa matu” karena alam merupakan bukti yang menunjukan adanya Pencipta serta ke-Esa-an-Nya. Sebagaimana Ibmu al Mu’taz pernah mengatakan :”Seungguh mengherankan, bagaimana mungkin seorang bisa mendurhakai Rabb, atau mengingkari-Nya, padahal dalam setiap segala sesuatu terdapat untuk-Nya yang menunjukan bahwa Dia adalah Esa.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;">الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Arrahmaanirr rahiim (QS 1: 3)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">{<span style="color:black;"> الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ</span> }: mengenai pembahasannya telah dikemukakan dalam pembahasan basmalah, sehingga tidak perlu diulang lagi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Al Qurtubhi mengatakan : “Allah menyifati diri-Nya dengan ar-Rahman ar-Rahim setelah Rabbul ‘alamin, untuk meyelingi anjuran (targhib) sesudah peringatan (tarhib), sebagaimana yang di Firmankan-Nya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><span style=""> </span>نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الألِيمُ</span><span dir="ltr" style=""> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: <i style="">“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa<span style=""> </span>sesungguhnya adzab-Ku adalah adzab yang sangat pedih.”</i> (QS. Al-Hijr : 49-50)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Juga Firman Allah lainnya : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;">إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: <i style="">Sesungguhnya Rabb-mu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”</i> (QS al-An’aam : 165)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Selanjutnya Al Qurtubhi menjelaskan : ar-Rabb merupakan peringatan, sedangkan ar-Rahman ar-Rahim merupakan anjuran. Dalam Shahih Muslim, disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Sholallahu ‘alahi wasallam, bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " لو يعلم المؤمن ما عند الله من العقوبة ما طمع في جنته أحد ولو يعلم الكافر ما عند الله من الرحمة ما قنط من رحمته أحد "</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: “Seandainya seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada pada sisi Allah, niscaya tidak seorangpun yang bersemangat untuk meraih surga-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, niscaya tidak akan ada seorang pun yang berputus asa untuk mendapatkan rahmat-Nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Yang Menguasi Hari Pembalasan (QS. 1:4)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Sebagian qurra’a membaca “</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span> ” dengan meniadakan alif huruf mim. Sementara sebagian qurra’a lainnya membaca dengan menggunakan alif setelah mim menjadi “</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">مَالِكِ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>”. Kedua bacaan itu benar dan mutawatir dalam qira’ah sab’ah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">“</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">مَالِكِ </span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span><span style=""> </span>” berasala dari kata “al-mulku/kepemilikan”, sebagaimana firman-Nya <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الأرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kami lah mereka dikembalikan. {QS. Maryam : 40)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Sedangkan “Malikun” berasal dari kata “al-mulku” sebagaimana firman-Nya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">"Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. [al- Mu’min : 16]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Pengkusan kerajaan pada hari pembalasan tersebut tidak menafikan kekuasaan Allah atas kerajaan yang lain. (kerajaan Dunia), karena telah disampaikan sebelumnya bahwa Dia Rabb semesta alam. Dan kekuasaan-Nya ini bersifat umum di dunia maupun di akhirat. Ditambahkan kata “yaumid din” (hari pembalasan), kaena pada hari itu tidak ada seorang pun yang dapat mengaku-ngaku sesuatu dan tidak juga dapat berbicara kecuali dengan seidzin-Nya, sebagaimana firman Allah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا لا يَتَكَلَّمُونَ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. [an-Naba: 38]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Hari pembalasan berarti hari perhitungan bagi semua makhluk, disebut juga hari kiamat. Mereka diberi balasan sesuai dengan amalnya. Jika amalnya baik maka balasannyapun baik, jika amalnya buruk, maka balasannyapun buruk kecuali bagi yang diampuni.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Pada hakikatnya “al-Malik” adalah nama Allah sebagaimana firman-Nya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera. [al-Hasyr : 23]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dalam<i style=""> Sahih Bukhori dan Sahih Muslim</i>, diriwayatkan, hadist marfu’ dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Julukan yang paling hina disisi Allah adalah seorang yang menjuluki didrinya malikul Amlak (Raja-diraja), karena tidak ada Raja (Malik) yang sebenarnya kecuali Allah”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dan dalam kitab yang sama juga dari Abu Hurairah, ra, rasulullah sholallahu ‘alahi wasalam, bersabda : “Allah [pada hari kiamat] akan menggemgam bumi dan melipat langit dengan tangan-Nya, lalu berfirman : “akulah Raya (yang sebenarnya), dimankah raja-raja bumi, dimanakan mereka yang merasa perkasa itu, dan dimana orang-orang yang sombong.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Sedangkan di dalam al Qur’an disebutkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">"Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. [al-Mu’min : 16]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Adapun penyebutan malik selain kepada-Nya di dunia hanyalah secara majaz (kiasan) saja, tidak pada hakikatnya sebagaiman Allah pernah mengemukakan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". [al-Baqarah: 247]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Kemudian kata “ad-diin” dalam lafazh “Maalikiyauminddin” berarti ari pembalasan atau perhitungan. Allah SWT berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, [an-Nur : 25], dan juga Allah berfirman :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">أَئِنَّا لَمَدِينُونَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?" [ash-Shaafaat: 53]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda : “ orang yang cerdik adalah yang mau mengoreksi dirinya dan berbuata untuk (kehidupan) setelah kematian.”<span style=""> </span>(HR Tarmidzi dalam kitab al-Qiyamah, dan ia meng-hasankannya. Juga Ibnu majah dalam Kitab az-Zuhud dan Ahmad dalam Al Musnad)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Artinya : ia akan senantiasa menghitung-hitung dirinya, sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Umar bin Khattab:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا وَتَأَهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَر عَلَى مَنْ لَا تَخْفَى عَلَيْهِ أَعْمَالُكُمْ . </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span>" </span><span style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَة</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> " <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">“Hisablah diri kalian sebelum kalian di hisab, dan timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang. Dan bersiaplah menghadapi hari yang besar, yakni hari diperlihatkannya (amal seseorang), sementara semua amal kalian tidan tersembunyi dari-Nya.<span style=""> </span>Allah berfirman : Pada hari itu kalian dihadapkan (kepada rabb kalian), tiada sesatupun dari keadaaan kalian yang tersembunyi (bagi-Nya).” [QS. Al- Ahaqqa: 18)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (QS. 1 : 5)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><st1:place st="on"><span style="color:black;">Para</span></st1:place><span style="color:black;"> ahli qiraa’at sab’ah dan jumhurul ‘ulama membacanya dengan memberikan tasydid pada huruf ya’ pada kata “</span><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">إِيَّاكَ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>”. Sedangkan kata “</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">نَسْتَعِينُ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>” dibaca dengan memfathahkan huruf “nun” yang pertama. Menururt bahasa, kata ibadah berarti tunduk dan patuh. Sedangkan menurut syari’at, ibadah berarti ungkapan dari kesempurnaan cinta, ketundukan dan ketakutan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Didahulukan maf’ul (objek) yaitu kata “iyyaka”, dan setelah itu diulangi lagi, adalah merupakan tujuan mendapatkan perhartiam dan juga sebagai pembatasan. Artinya “ Kami tidak beribadah keculai kepada-Mu., dan kami tidak bertawakal kecuali hanya kepada-Mu. Dan inilah puncak kesempurnaan keta’atan. Dan agama itu secara keseluruhan kembali kepada kedua makna diatas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Yang demikian itu seperti kata sebagaian ‘ulama terdahulu, bahwa <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> al-Fatihah adalah Rahasia Al Qur’an, dan rahasia al-Fatihah terletak pada ayat :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">{</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">ِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} artinya “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Pengalan pertama, yakni “Hanya kepada-Mu kami beribdahah” merupakan pernyataan berlepas dari kemusrikan, sedangkan pada pengalan kedua, yaitu “Hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan” merupakan sikap berlepas diri dari upaya dan kekuatan serta meyerahkan urusannya hanya kepada Allah Subhana wata’ala saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Makana seperti ini tidak hanya terdapat dalam satu ayat al-Qur’an saja, seperti firman-Nya : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;color:black;" lang="AR-SA">فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=";font-size:16;color:black;" ><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">Artinya: “<i style=""><span style="color:black;">maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan</span></i><span style="color:black;">” (Qs. Hud 123)<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Dalam ayat tersebut terjadi perubahan bentuk dari ghaib (orang ketiga) kepada mukhatha (orang kedua, lawan bicara) yang ditandai dengan huruf {</span><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA">كَ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>} padakata “iyyaka”. Yang demikian itu memang sejalan karena ketika seorang hamba memuji kepada Allah, maka seolah-olah ia merasa dekat dan hadir dihadapannya. Oleh karena itu Allah berfirman <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">إ</span><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">ِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (QS. 1 : 5)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Ini merupakan dalil yang menunjukan bahwa awal-awal <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> al-Fatihah merupakan pemberitahuan dari Allah yang memberikan pujian kepada diri-Nya sendiri dengan berbagi sifat-Nya yang Agung, serta petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Dalam Sahih Muslim, diriwayatkan dari al-‘Ala bin Abdurrahman, dari ayahnya dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:16;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">يَقُول اللَّه تَعَالَى قَسَمْت الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفهَا لِي وَنِصْفهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ إِذَا قَالَ الْعَبْد " الْحَمْد لِلَّهِ رَبّ الْعَالَمِينَ " قَالَ اللَّه حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ " الرَّحْمَن الرَّحِيم " قَالَ اللَّه أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ : " مَالِك يَوْم الدِّين" قَالَ اللَّه مَجَّدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ " إِيَّاكَ نَعْبُد وَإِيَّاكَ نَسْتَعِين " قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ " اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْت عَلَيْهِمْ غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ " قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">“Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Bagi hamba-Ku apa yang di minta. Jika ia mengucapkan “segala puji bagi Allah, Rabb semesta Alam”, maka Allah berfirman “ Hamba-Ku telah memuji-Ku”. Dan jika ia mengucapkan “maha Pemurah lagi Maha Penyanyang” maka Allah berfirman :”Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”. Jika ia mengucapkan “Yang menguasai Hari pembalasan” maka Allah berfirman “Hamba-ku telah memuliakan-Ku”. Jika ia mengucapkan “hanya kepada Engaku kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan” maka Allah berfirman “Inilah bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta. Dan jika Ia mengucapkan “Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesata, maka Allah berfirman “Ini unutk hamba-Ku dan bagi hamba-ku<span style=""> </span>pula apa yang ia minta.”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>{Iyyakana’budu}didahulukan dari {wa-iyyakanasta’in}, karena ibadah kepada-Nya merupakan tujuan, sedangkan permohonan pertolongan hanya merupakan sarana untuk beribadah. Yang terpenting lebih didahulukan dari pada yang sekedar penting. Jika ditanyakan : Lalu apa makna huruf (nun -</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> نَعْبُدُ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>-) pada firman Allah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>{</span><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA"> إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ</span><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">}</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Jika huruf (nun) itu dimaksudkan sebagai bentuk jamak, padahal orang yang mengucapkan itu hanya satu orang, dan jika untuk pengagungan, maka yang demikian itu tidak sesuai dengan kondisi?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Pertanyan diatas dapat dijawab : Bahwa<span style=""> </span>yang dimaksudkan dengan nun (NA’budu/Kami beribadah) itu adalah untuk memberitahukan mengenai jenis hamba dan orang yang shalat merupakan salah satu darinya, apalagi jika orang-orang melakukannya secara berjama’ah, atau imam dalam shalat, memberitahukan tentang dirinya sendiri dan juga saudara-saudaranya yang berimana tentang “ibdah” yang untuk tujuan inilah mereka diciptakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-size:16;color:black;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=""><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. 1: 6)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">قِرَاءَة الْجُمْهُور بِالصَّادِ وَقُرِئَ السِّرَاط وَقُرِئَ بِالزَّايِ قَالَ الْفَرَّاء وَهِيَ لُغَة بَنِي عُذْرَة وَبَنِي كَلْب</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Jumhur Ulama membacanya dengan memakai huruf “shod” {ص}. Adapula yang membacanya dengan huruf “syin” {س}= (</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> السِّرَاط</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>), serta ada juga membacanya dengan huruf “za” {ز}. Al-Farra’ mengatakan : Bacaaan ini merupakan bahasa Bani ‘udzrah dan Bani Kalb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Setelah menyampaikan pujian kepada Allah Subhana wa Ta’ala dan hanya kepada-Nya permohonan ditjukan, maka layaklah jika hal itu diukitu dengan permintaan. Sebagaimana firman-nya :”Setengah untuk-Ku dan setengah lainnya unutk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:12;" >[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Yang demikian itu merupakan keadaan yang amat sempurna bagi seorang yang mengajukaan permintaan. Pertama ia memuja rabb yang akan ia minta, kemudian memohonkan keperluanyya sendiri dan keperluan saudara-saudaranya dari kalangan orang-orang yang berimana, melalui ucapannya {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" ><span dir="rtl"></span> <span lang="AR-SA">اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ</span></span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>} (<i style="">Tunjukilah kami jalan yang lurus)<o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=""><span style=""> </span></span></i><span style="">Karena yan demikian itu lebih memudahkan pemberian apa yang dihajatkan dan lebih cepat dikanulkan. Untuk itu Allah Tabaraka wa Ta’ala membimbing kita agar senantiasa melakukannya, sebab yang demikian itu lebih sempurna.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Permohonan juga dapat diajukan dengan cara memberitahukan keadaan dan kebutuhan orang yang mengajukan permintaan tersebut, sebagaimana yang diucapkan Musa ‘alaihi sallam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (al-Qashash : 24)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Permintaan itu bisa didahului dengan meyebut sifat-sifat siapa yang akan diminta, seperti ucapan Dzun dan Nun (nabi Yunus ‘alaihi sallam)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;color:black;" lang="AR-SA">لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=";font-size:16;color:black;" ><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (al-Anbiyya : 87)<span style=""> </span></span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Kata hidayah pada ayat ini berarti bimbingan dan taufik. Terkadang kata hidayah (mya’addi/transitif)<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:12;" >[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> dengan sendirinya (tanpa huruf lain yang berfungsi sebagai pelengkapnya), seperti pada firman Allah Subhaana wa Ta’ala {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span>}, dalam ayat ini terkandung makna berikanlah ilham kepada kami, berikanlah taufik kepada kami, berikanlah rizki kepada kami atau berikanlah anugerah kepada kami.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Sebagaimana yang ada pada firman Allah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="">“<span style="color:black;">Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.</span>” (QS al-Balad : 10) artinya Kami telah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan kejahatan. Selain itu dapat juga menjadi muta’addi dengan memakai kata “<i style="">’ila</i>”, sebagaimana firman Allah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>“Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. “ (an-Nahl : 121) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><span style=""> </span>Maka hidayah dalam ayat diatas ialah dengan pengertian bimbingan dan petunjuk. Demikian juga dengan firman-Nya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dan sesungguhnya kamu (Muhammad Shalalallahu ‘alahi wasallam) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy-Syura’: 52)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Terkadang kata hidayah menjadi mu’addi dengan memakai kata “li” sebagaimana yang diucapkan oleh para penghuni surga {</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span> } “<span style="color:black;">"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini</span>” (QS: al-A’raf: 43), yakni Allah memberikan taufik kepada kami unutk memperoleh surga ini dan Dia janjikan kami sebagai penghuninya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Sedangkan mengenai firman Allah {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ</span><span dir="ltr"></span><span style=""><span dir="ltr"></span> }, Imam Abu ja’far bin Jariri mengatakan bahwa ahli tafsir secara keseluruhan sepakat bahwa “Shirathal mustaqim” adalah jalan yang terang dan lurus.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Kemudian terjadi perbedaaan penafsiran dikalangan mufaasir dari kalangan ulama salaf dan khalaf dalam menafsirkan kata shirath, meskipun pada prinsipnya kembali kepada satu makna, yakni mengikuti Allah dan Rasul-Nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Jika ditanyakan : “Mengapa seorang mu’min memohon hidayah pada setiap saat, baik pada waktu mengerjakan shalat maupun diluar shalat, padahal ia sendiri menyandang sifat itu. Apakah yang demikian itu termasuk memperoleh sesuatu yang sudah ada? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Jawabnya adalah tidak. Kalau bukan karena dia perlu memohon hidayah siang dan malam hari, niscaya Allah tidak akan membimbing kearah itu, sebab seorang hamba senantiasa membutuhkan Allah setiap saat dan situasi agar diberikan keteguhan, kemantapan, penambahan dan kelangsungan hidayah, karena ia tidak kuasa memberikan manfaat atau mudharat kepada dirinya sendiri kcuali Allah menghendaki.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="">Oleh karena itu Allah selalu membimbingnya agar ia senantiasa memohon kepada-Nya setiap saat dan supaya Dia memberikan pertolongan, keteguhahn dan taufik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style=""><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;" lang="AR-SA">صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size:16;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (al-Baqarah : 7)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-size:16;color:black;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;color:black;" lang="AR-SA">وَقَوْله تَعَالَى : " صِرَاط الَّذِينَ أَنْعَمْت عَلَيْهِمْ " مُفَسِّر لِلصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيم وَهُوَ بَدَل مِنْهُ عِنْد النُّحَاة وَيَجُوز أَنْ يَكُون عَطْف بَيَان وَاَللَّه أَعْلَم</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Firman Allah Ta’ala yaitu {</span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>}adalah sebagai tafsir dari firman-Nya (Shiratal Mustaqim/jalan yang lurus), dan merupakan badal<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:12;color:black;" >[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> menurut para ahli nahwu dan boleh juga sebagai athaf bayan<a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:12;color:black;" >[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>. Wallahu a’lam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah itu adalah orang-orang yang<span style=""> </span>tersebut dalam <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place> an-Nissa, Allah berfirman: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:16;color:black;" lang="AR-SA">وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style=";font-size:16;color:black;" ><span dir="ltr"></span><span style=""> </span>(69)</span><span style=";font-family:";font-size:16;color:black;" lang="AR-SA">ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="color:black;"><span dir="ltr"></span><span style=""> </span>(70)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="ltr" style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (an-Nissa : 69-70)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;">Firman Allah (</span><span dir="rtl" style=";font-family:";" lang="AR-SA">غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ</span><span dir="ltr"></span><span style="color:black;"><span dir="ltr"></span>)<span style=""> </span>artinya bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (al-Baqarah : 7), jumhur ulama membaca “ghoiri” dengan memberikan kasrah pada huruf ra’ dan kedudukannya sebagai na’at (sifat).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;">Maka ayat ke-7 dari surat ini memiliki makna tunjukilah kepada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engaku karunia nikmat kepadanya, yaitu mereka yang memperoleh hidayah, istiqomah, dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengerjakan perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya. Bukan jalan orang-orang ynag mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak sehingga meskipun mereka mengetahu kebenaran, namun menyimpang darinya. Bukan juga jalan 0rang0rang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, sehingga mereka berada dalam kesesatan serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color:black;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="rtl" style=";font-family:";color:black;" lang="AR-SA"><o:p> </o:p></span></p> <div style=""><!--[if !supportFootnotes]--> <hr size="1" width="33%" align="left"> <!--[endif]--> <div style="" id="ftn1"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:10;" >[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Lihat pembahasannya pada Tafsir Surah al-Fatihah yang ke 10</p> </div> <div style="" id="ftn2"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:10;" >[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Transitif adalaj kata kerja yang membutuhkan objek sebagi pelengkapnya, tanpa objek, kata kerja itu kurang lengkap. Conoth (Ali membuka al-Quran (membuka verb, dan al Qur’an adalah objeknya)</p> </div> <div style="" id="ftn3"> <p class="MsoFootnoteText"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:10;" >[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Badal adalah merupakan Isim (kata benda) yang mengikuti isim sebelumnya dalam hokum bacaan.</p> </div> <div style="" id="ftn4"> <p class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:10;" >[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Athaf bayan adalah Isim yang mengikuti kepada isim sebelumnya, berupa jamid (isim yang bukan berasal dari kata kerja yang berfungsi seperti na’at (siffat/Keterangan) dalam menjelaskan makna yang di maksudkan isim tersebut kedudukannya dari isim yang di-ikuti seperti kedudukan kalaimat atau kata asing sebelumnya.</p> </div> </div> <div style=""><!--[if !supportEndnotes]--> <hr size="1" width="33%" align="left"> <!--[endif]--> <div style="" id="edn1"> <p class="MsoEndnoteText" style="text-align: justify;"><a style="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6902388314702872824&postID=6589395900619978478#_ednref1" name="_edn1" title=""><span class="MsoEndnoteReference"><span style=""><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoEndnoteReference"><span style=";font-family:";font-size:10;" >[i]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> Musytaq adalah isim (kata benda) yang terbentuk dari fi’ilnya (kata kerjanya)</p> </div> </div> ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-61887785121840889682008-01-25T22:40:00.000-08:002010-04-08T19:26:00.821-07:00Terapi Air Putih<h3><a name="116071093011658061"></a></h3> <p class="MsoNormal">TERAPI ENAM GELAS AIR<br /><br />Prof. S Periasamy DIM & D ACC - Bohiraj Vedante<br />Maharish Charity, Kantha Health And Research,<br />Centre Karur 639006, TN <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">India</st1:country-region></st1:place><br /><br /><br /><br />Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan<br />gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-<br />obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,<br />dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini<br />bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya<br />sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar<br />penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini :<br /><br />1. Sakit Kepala * Asma # Hosthortobics<br />2. Darah Tinggi * Bronchitis # Kencing Manis<br />3. Kurang Darah * TBC Paru-paru # Penyakit<br />Mata<br />4. <span style="" lang="FI">Rematik * Radang Otak # Pendarahan di<br />Mata &<br />5. Lumpuh * Batu Ginjal Mata Merah<br />6. Kegemukan * Penyakit Saluran Kencing #<br />Haid tidak teratur<br />7. Radang / Sakit persendian * Kelebihan Asam<br />Urat # L e u k I m I a<br />8. </span><span style="" lang="PT-BR">Radang Selaput Lendir * M e n c r e t #<br />Kanker Peranakan<br />9. Gangguan Jantung * D I s e n t r I # Kanker<br />Payudara<br />10. Mabuk, Pusing, Gamang * A m b e I e n #<br />Radang Tenggorokan<br />11. Batuk * S e m b e l I t<br /><br />Bagaimana Air Minum itu bekerja?<br />Meminum air minum biasa dengan metode yang<br />benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu<br />membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif<br />dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah<br />medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa<br />mucousal fold pada usus besar dan usus kecil<br />diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta yang<br />tak terbantah, seperti teori yang menyatakan<br />bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal<br />fold ini.<br /><br /><br /><br />Bila usus bersih, maka gizi makanan yang<br />dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap<br />dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu<br />diubah menjadi darah baru. Darah merupakan hal<br />penting dalam menyembuhkan penyakit dan<br />memelihara kesehatan, dan karena itu air<br />hendaknya dikonsumsi dengan teratur.<br /><br />Bagaimana melakukan terapi ini ?<br /><br />1. Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (<br />bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu)<br />minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas.<br />Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter.<br />Ketahuilah bahwa nenek moyang kami<br />menamakan terapi ini sebagai "usha paana<br />chikitsa". Setelah itu anda boleh mencuci muka.<br />2. Hal sangat penting untuk diketahui bahwa<br />jangan minum atau makan apapun satu jam<br />sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini.<br />3. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa<br />tidak boleh minum minuman beralkohol pada<br />malam sebelumnya.<br />4. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air<br />yang sudah disaring.<br />Apakah Mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?<br />Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit<br />meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun<br />akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan,<br />anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang<br />2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya<br />anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam<br />satu jam, tetapi setelah beberapa lama, akan<br />normal kembali. Menurut penelitian dan<br />pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui<br />dapat disembuhkan dengan terapi ini dalam waktu<br />seperti tertulis di bawah ini:<br /><br />@ Sembelit - 1 Hari @ TBC Paru-Paru - 3 Bulan<br />@ Kencing Manis - 7 Hari<br />@ Asam Urat - 2 Hari @ Tekanan Darah - 4<br />Minggu @ Kanker - 4 Minggu<br /><br />Catatan :<br />Disarankan agar penderita radang/ sakit<br />persendian dan rematik melaksakan terapi ini tiga<br />kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam<br />sebelum makan - selama satu minggu, setelah itu<br />dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.<br /><br /><br /><br /></span><span style="" lang="SV">Kami mohon dengan sangat, metoda diatas dibaca<br />dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar<br />luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak<br />saudara, dan tetangga - karena ini merupakan<br />persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat<br />Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup<br />sehat.<br /><br /><br /><br />"BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM<br />PENYEBARAN INFORMASI INI ANDA<br />BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH<br />MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN<br />BERJUTA-JUTA MANUSIA”<o:p></o:p></span></p>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6902388314702872824.post-32808078163192007402008-01-25T21:55:00.000-08:002008-01-25T21:59:24.628-08:00DOA KESEHATAN<div style="text-align: center;"><a name="2413488810369426545"></a><a style="color: rgb(51, 204, 0);" href="http://kursusterapigratis.blogspot.com/2008/01/doa-untuk-kesehatan-panca-indera.html">DOA UNTUK KESEHATAN PANCA INDERA</a></div><h3> </h3> <p>DOA UNTUK KESEHATAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN :<br /><br />WIRID "YA SAMI' YA BASHIIR" "YA HALIIM YA 'ALIIM YA 'ALIYYU YA 'ADHIIM"<br /><br />"YA ALLOH SENANGKANLAH AKU DENGAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATANKU DAN JADIKANLAH KEDUANYA TETAP SEHAT PADAKU",<br /><br />"YA ALLOH AKU MOHON KEPADA MU AGAR ENGKAU BERKAHI AKU PADA PENDENGARAN DAN PENGLIHATANKU, PADA JIWA DAN TUBUHKU, PADA KELUARGAKU, PADA LEHIDUPAN DAN KEMATIANKU SERTA PERBUATANKU. TERIMALAH KEBAIKAN2KU DAN AKU MOHON KEPADAMU DERAJAT2 YANG TINGGI DI SURGA",<br /><br />DOA UNTUK ORANG BUTA :<br />(DOA UNTUK MOHON KEPADA ALLOH AGAR ORANG YANG TELAH BUTA MAMPU MELIHAT KEMBALI)<br />(SEBELUM BERDOA WUDHU KEMUDIAN SHOLAT 2 ROKA'AT)<br /><br />"WAHAI ALLOH TUHAN PARA ROH YANG TELAH RUSAK DAN TUBUH YANG TELAH RUSAK PULA, AKU MEMOHON KEPADA MU DENGAN TAAT PARA ARWAH YANG KEMBALI PADA TUBUHNYA DAN BERSATU DENGAN URATNYA, DAN DENGAN TAATNYA KUBUR YANG MENYENGSARAKAN PENGHUNINYA, AKU MOHON KEPADA MU DENGAN DOA YANG BENAR BAGI AHLI KUBUR DAN DENGAN PENGAMBILAN MU PADA YANG HAK, BERKATA SEMUA MAKHLUK TAKUT KEPADA MU DAN DENGAN AMAT KUASA MU MEREKA MENUNGGU KEPUTUSAN MU, MEREKA TAKUT SIKSA MU.<br /><br />AKU MOHON KEPADA MU AGAR ENGKAU JADIKAN CAHAYA DI MATAKU DAN KEIKHLASAN DALAM AMALKU DAN BERSYUKUR DALAM HATIKU, INGAT KEPADA MU DALAM LISANKU PADA WAKTU MALAM DAN SIANG SELAMA ENGKAU MENGEKALKANKU WAHAI ALLOH WAHAI TUHAN SERU SEKALIAN ALAM.<br /><br /><span style="" lang="SV">TIDAK ADA DAYA DAN KEKUATAN KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLOH YANG MAHA TINGGI DAN MAHA AGUNG.<br /><br />SEMOGA ALLOH MENCURAHKAN SHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW BERSAMA KELUARGA DAN PARA SAHABATNYA DAN SEMOGA ALLOH MEMBERI KESELAMATAN YANG SEBANYAK-BANYAKNYA.AMIN",<br /><br /><br />DOA MASYLUL/ORANG LUMPUH :<br />"BISMILLAH<br />SHOLAWAT<br />HAMDALAH<br />ASMAUL HUSNA<br /><br />YA ALLOH LEPASKANLAH AKU DARI SEGALA KESEMPITAN, JAUHKAN AKU DARI SEGALA KESUSAHAN KEGAGALAN DAN KESEDIHAN, LINDUNGI AKU DARI KEJAHATAN/KEBURUKAN/MUSIBAH YANG TAK TERTANGGUNG OLEHKU, TOLONGLAH AKU DARI COBAAN YANG TAK MAMPU AKU MENANGGUNGNYA,<br /><br />DAN KUMOHON SEGALA PERMINTAAN YANG TELAH DIMINTAKAN ORANG YANG RIDHO KEPADA MU, DAN YANG TELAH ENGKAU SAMBUT YA ALLOH WAHAI YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG DAN PEMILIK SEGALA KEAGUNGAN, DEMI DIA/MU DZAT YANG INGIN DIKENAL OLEH MAKHLUK NYA,<br /><br />AKU MOHON KEPADA MU DENGAN SETIAP NAMA YANG TELAH ENGKAU NAMAKAN DIRI MU, YANG TELAH ENGKAU TURUNKAN DALAM KITAB MU, ATAU YANG ENGKAU SIMPAN SENDIRI SEBAGAI PENGETAHUAN GHAIB DI SISI MU, ATAU ENGKAU AJARKAN KEPADA SESEORANG DARI MAKHLUK MU YANG TERPILIH,<br /><br />DENGAN SEGALA KEBESARAN DAN KEKUASAAN BAGI TAHTA MU, DENGAN BATAS KASIH YANG TERJAUH DARI KITAB MU, DAN DENGAN KEBENARAN BAHWA SEANDAINYA POHON2 DI BUMI MENJADI PENA DAN AIR LAUT MENJADI TINTA DITAMBAH SEKIAN ITU BANYAKNYA SAMPAI KERING/HABIH UNTUK MENULIS ILMU MU /KALIMAT MU,<br /><br />SESUNGGUHNYA ALLOH MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA<br /><br />DAN AKU MEMOHON PADA MU DENGAN NAMA2 YANG TERBAGUS YANG TELAH ENGKAU LUKISKAN DALAM KITAB MU KARENA ENGKAU MENGATAKAN ALLOH MEMPUNYAI NAMA2 TERBAIK MAKA BERMOHONLAH DENGAN NYA DAN ENGKAU MENGATAKAN BERDOALAH KEPADAKU NISCAYA AKU KABULKAN, DAN EN</span>GKAU MENGATAKAN DAN APABILA HAMBA2KU BERTANYA TENTANG AKU MAKA KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG MENDOA KEPADAKU,<br /><br />DAN ENGKAU MENGATAKAN HAI HAMBA2 KU YANG MELAMPAUI BATAS TERHADAP DIRI MEREKA SENDIRI JANGAN KAMU BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLOH, SESUNGGUHNYA ALLOH MENGAMPUNI DOSA2 SEMUANYA SESUNGGUHNYA DIALAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG,<br /><br />DAN AKU BERMOHON PADA MU TUHANKU AKU BERSERU KEPADA MU TUHANKU. AKU MENARUH HARAPAN KEPADA MU PENGHULUKU, AKU BERHASRAT KEPADA MU MEMENUHI PERMINTAANKU, PELINDUNGKU,SEBAGAIMANA TELAH KAU JANJIKAN KEPADAKU, KARENA AKU TELAH BERSERU KEPADA MU SEBAGAIMANA YANG TELAH KAU PERINTAHKAN KEPADAKU, MAKA PERBUATLAH ATASKU APA YANG PATUT BAGI MU WAHAI YANG MAHA PEMURAH SEGALA PUJI BAGI MU O TUHAN SEMESTA ALAM BERIKANLAH SHOLAWAT UNTUK BAGINDA MUHAMMAD DAB KELUARGANYA".AMIN.</p> <p class="post-footer-linepost-footer-line-1"><span class="post-authorvcard"><span style="" lang="SV">Diposting oleh </span></span><span class="fn"><span style="" lang="SV">ilmu spiritual metafisika& terapi alternatif</span></span><span class="post-authorvcard"><span style="" lang="SV"> </span></span><span class="post-timestamp"><span style="" lang="SV">di </span><a href="http://kursusterapigratis.blogspot.com/2008/01/doa-untuk-kesehatan-panca-indera.html" title="permanent link"><span style="" lang="SV">18:02</span></a></span><span class="post-timestamp"><span style=""> </span></span><span class="post-comment-link"><a href="comment.g?blogID=5213975738746856468&postID=2413488810369426545"><span style="" lang="SV">0 komentar</span></a></span><span class="post-comment-link"><span style=""> </span></span><span class="item-action"><a href="email-post.g?blogID=5213975738746856468&postID=2413488810369426545" title="Posting Email"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" href="http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=5213975738746856468&postID=2413488810369426545" title=""Posting Email"" style="'width:13.5pt;height:9.75pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\COMPIL~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.gif" href="http://www.blogger.com/img/icon18_email.gif"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/COMPIL%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" shapes="_x0000_i1025" border="0" height="13" width="18" /></span><!--[endif]--></span></a></span><span class="item-controlblog-adminpid-904729896"><a href="post-edit.g?blogID=5213975738746856468&postID=2413488810369426545" title="Edit Posting"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5213975738746856468&postID=2413488810369426545" title=""Edit Posting"" style="'width:13.5pt;height:13.5pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\COMPIL~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image002.gif" href="http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/COMPIL%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" shapes="_x0000_i1026" border="0" height="18" width="18" /></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <h2><span style="" lang="SV">Senin, 2007 Agustus 13<o:p></o:p></span></h2> <h3><a name="6715389860660599526"></a><a href="http://kursusterapigratis.blogspot.com/2007/08/kursus-terapi-kesehatan-gratis.html"><span style="" lang="SV">KURSUS TERAPI KESEHATAN GRATIS</span></a><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="" lang="SV">Assalamu 'alaikum Wr. Wb.<br /><br />Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu pengetahuan kesehatan kepada para pembaca sekalian, mulai pencegahan maupun terapi/pengobatan dasar.<br /><br />Yang pertama adalah kiat merawat kesehatan/pencegahan penyakit secara alamiah :<br />-gerak badan/olah raga secara teratur misalnya joging, senam, olahraga permainan dan sebagainya,<br />-banyak minum air putih terutama ketika bangun tidur pagi, sekitar 5-6 gelas,,<br />-mandi pagi dengan air dingin, banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan,<br />-istirahat secukupnya,<br />-hindari mengkonsumsi alkohol/miras, makanan pencuci mulut penuh lemak,<br />-kurangi kolesterol tinggi : otak, kuning telur, ginjal, hati, mentega, kerang, udang laut, kepiting, keju krim<br />-kurangi kolesterol teroksidasi : lemak babi, keju kuning batangan, tepung telur,dan bahan campuran pudding yang tidak segar,<br />-kurangi kacang asin, kecap asin, keripik asin, kecap asin, vetsin, hindari aneka makanan lezat terutama daging berlemak tinggi dan kaldu,<br />-hindari kalori kosong : gula, minyak dan lemak (migor, mentega, mayonis, kebiasaan jajanan),<br />-hindari lemak jenuh tinggi seperti makanan cepat saji,<br />-hindari makanan dengan pewarna, pengawet, perasa, pengenyal yang tidak alami/tidak aman untuk dikonsumsi,<br />-kurangi mengkonsumsi obat-obatan kimia, dan ternak/sayuran/buah-buahan yang dipelihara dan dibesarkan dengan obat-obatan kimia,<br />-kurangi garam dan gula yang terlalu banyak, esterogen dan stres, makanan gorengan dan permen,<br />-hindari penyebab kanker : merokok, alkohol, pencemaran lingkungan, racun-racun dari jamur, makanan yang digoreng terutama produk-produk hewani, zat asam sendawa, kurang vitamin A C E , lemak tinggi, serat rendah, kafein, makanan yang sudah berjamur, kacang, jagung, kulit keju berjamur, makanan yang dibakar/diasapi, garam, cuka,<br />-hindari penyebab penyakit degeneratif : menu kolesterol tinggi ( hewan), lemak tinggi, serat rendah, gula tinggi, garam tinggi, kafein tinggi, kegemukan, kencing manis, rokok, alkohol, banyak duduk, ketidakmampuan mengatasi stres, kelemahan-kelemahan bawaan,<br /><br />Yang diperbolehkan : keju kering, susu (whole krim), susu (skim), putih telur, buah-buah segar alami, biji-bijian (beras jagung dsb), kacang-kacangan,<br />yang berikut ini sekali-kali ndak apa-apa : karena kolesterolnya sedang : keju kuning, lemak hewani, krim encer, daging sapi, ikan, daging ayam kampung/alami, es krim,,<br /><br />Macam-macam detoksifikasi :<br />(Puasa, bekam, gurah, herba, pemijatan)<br />-Puasa : untuk membersihkan/mengistirahatkan usus<br /><br />-Bekam : pengeluaran darah kotor (bekam basah) dengan menggunakan peralatan kop sedot/pompa hisab, jarum/pisau khusus steril, alkohol sebagai pembersih/sterilisasi alat/kulit, minyak zaitun/minyak habbatussauda untuk mempercepat pemulihan luka dan menutup luka dari bakteri dsb, kapas/ tisu/kasa/perban untuk mengelap darah kotor,, NB : bekam ini hendaklah dilakukan oleh orang yang ahli tentang bekam,,<br /><br />-Gurah : untuk membersihkan paru-paru dari kotoran polusi udara,, bahan-bahan gurah :<br />1. daun srigunggu, getah daun jarah yang tidak terlalu tua/muda, madu asli,<br />2. santan kelapa 1 sdm, 3 cabe rawit, 1 ruas jahe, 1sdm madu asli, dicampur dimasukkan lewat hidung masuk tenggorokan sekitar 1 jam sampai lendir keluar semua dibantu dengan pemijatan kepada pasien disekitar punggung,, NB : gurah ini sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli melakukannya,, kalau tidak ada bisa dengan minum kapsul gurah dan jauhi pantangan setelah gurah yaitu makan goreng-gorengan dan minum es,,<br /><br />-Herba:<br />1. usus terutama usus besar dengan mengkudu hutan/morinda eliptica,<br />2. hati/lever dengan daun antanan/pegagan/daun kaki kuda/centella asiatica,<br />3. darah dengan mengkudu biasa/morinda citrifolia,<br />4. ginjal/kidney dengan ilalang/alang-alang/imperata cilindrica,<br />5. limfatik dengan Pemijatan<br />terlebih dahulu lakukan senam pernafasan, urut lengan dengan lembut dan kawasan yang terdapat nodus limfe (leher, ketiak, lipatan paha dengan perut),<br />bagi wanita yang hamil lakukan pengurutan memutar didaerah payudara, urut kaki ke arah goin atau kearah bagian depan perut,,<br /><br />Herba serba guna untuk segala penyakit :<br />-madu asli : bubuk habbatussauda/jintan hitam arab : minyak zaitun denga perbandingan 2:1:1 dicampur jadi satu dikonsumsi pagi siang dan malam bagi yang penyakitnya parah sedangkan untuk menjaga kesehatan cukup sekali sehari,, untuk perawatan orang yang sakit baik pula dibuatkan ramuan : susu kambing, madu asli dan kurma dijadikan satu,,<br /><br />Terapi hipethermia untuk pembangkitan energi chi dan simpul syaraf sangat efektif terutama bagi yang kekurangan tenaga :<br />1. rendamlah </span>kaki ke air hangat yang telah dicampur dengan garam dan daun sambiloto yang telah diremas-remas, bisa juga untuk mandi spa, untuk mengurangi stres,<br />2. sediakan garam sekitar 1 kg kemudian disangrai lalu dibungkus dengan kain, kemudian diusap-usapkan sekitar 2 cm di bawah pusar,,<br />3. sediakan beberapa batang rotan yang kecil dan tidak terlalu panjang, di ikat jadi satu seukuran genggaman tangan kemudian dipukul-pukulkan pelan ke punggung pasien secukupnya,,<br />4. Terapi Halilintar : sediakan 1 kg es batu dan hancurkan setengah kasar, 1 kg garam kasar, dan 3 liter minyak tanah dicampur jadi satu di dalam ember lebar, saluri dengan energi secukupnya bagi yang sudah bisa,, masukkan kedua kaki selama 5 menit, istirahat, dan masukkan lagi 10 menit kemudian istirahat, masukkan lagi 15 menit kemudian selesai ,, setelah itu madilah dengan air hangat,, bila perlu diulang-ulang hingga 3 hari,, NB : untuk penderita beri-beri dan komplikasi tidak boleh merendam terlalu lama karena dapat menyebabkan pembengkakan,,<br /><br />sedang bagi penyakit yang disebabkan kelebihan tenaga misal sulit tidur/gelisah sebaiknya lakukan terapi hipo thermia :<br />sediakan 7 helai daun kaca piring diremas-remas, rendam kedalam air embunkan dilur rumah semalaman, lalu paginya dipakai keramas pagi dan sore selama 7 hari berturut-turut,,<br /><br />Terapi kecanduan narkoba/miras :<br />sediakan air kelapa hijau ditambah garam secukupnya ditambah dengan minyak melati/mawar 1-3 tetes kemudian diminumkan pagi siang dan malam harus tekun dan disertai tekad/niat yang kuat untuk berhenti total, sertai pula dengan terapi detoksifikasi,,<br /><br />Gurah vagina:<br />ambil daun sirih secukupnya ditumbuk halus lalu dimasukkan ke liang vagina selama 7-10 menit kemudian basuh dengan air tawas lakukan tiga hari pagi dan sore,,<br /><br />Terapi kanker payudara dan kanker leher rahim :<br />60 gram temu putih + 5 gram buah mahkota dewa kering + 30 gram jombang kering + 30 gram rumput lidah ular kering dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya dimnum 3 kali sehari,, plus lakukan terapi hipe thermia,,<br />lakukan teratur dan konsultasi ke dokter spesialis, untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel/kaca,,<br /><br />Ramuan sehat kuat perkasa tahan lama :<br />I. 3 butir telur ayam kampung, 2 ons teh untuk direbus dan diberi air 1,5 gelas (saringlah air teh kemudian aduk dengan telur hingga merata betul tambahkan gula batu secukupnya, diminum ketika hendak berhubungan badan, sebelumnya berdoa dulu,,<br />II. Tomat, kuning telur, madu asli, bubuk habbatussauda, bawang lanang, dicampur dihaluskan diminum,,<br />III. 3 kuning telur, masukkan ke dalam panci yang dipanaskan diatas kompor, masukkan mentega 50% aduk, tambahkan madu hingga menenggelamkan,kuning telur dan mentega tadikemudian makanlah maka anda akan siap tempur semalam suntuk,<br />IV. Ramuan ma'jun : madu asli, bubuk habbatus sauda, kapulaga, biji wijen, jahe dicampur jadi satu,<br />V. Ramuan arab plus <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">india</st1:place></st1:country-region> : STMJ, habbatus sauda, plus penis kambing jantan/domba,,<br />VI. Agar tidak ejakulasi dini : 5butir kemiri yang telah dikupas kulitnya, bakarlah hingga halus menjadi arang tumbuklah hingga halus menjadi tepung/bubuk, campurlah dengan 1 butir kuning telur dan 1 sdm madu dan bubuk habbatussauda 1sdt aduk hingga rata betul tambahkan tumbar yang telah ditumbuk halus 1 sdt aduklah hingga rata pula, kemudian minumlah,,<br /><br />untuk ramuan alat vital agar kokoh perkasa/panjang dan besar: =bisa dengan minyak goreng dicampurkan dengan lintah dimasukkan kedalam botol ditutup rapat kemudian dipanaskan hingga hancur lumur kemudian dioleskan ke zakar,, =bisa juga dengan kepala belut yang dibakar jadi bubuk , bubuknya dicampur dengan air liur lalu dibalurkan ke zakar dibungkus kain agar tidak tercecer, setelah agak lama buka dan bilaslah dengan air hangat,, atau =sediakan teh yang direbus pada malam/sore hari setelah dingin dipagi harinya dipakai untuk membilas dan mengurut batang zakar anda tapi jangan kebablasan mengelurkan sperma,, lakukan rutin,,<br /><br />hindari diabetes dan kolesterol tinggi, yang bagus adalahrendah lemak, rendah kolesterol serta mengkonsumsi sayur dan buah segar, banyak minum air putih di pagi hari sehabis bangun tidur, makan tiram dan tehbaik karena mengandung seng,, <span style="font-size: 1pt;">viagra alami</span> :<br />ginseng, sledri, daun selada, terong, wortel, bawang putih, jahe, lada hitam, coklat, sari mawar, biji selasih, strawberry, asparagus, semangka, kacang-kacangan, madu, telur, daging kambing/sapi, pasak bumi, susu kambing dsb.,<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal">terapi diabetes : 1 sdm ketan hitam dimasukkan kedalam gelas isilah dengan air panas kemudian tutup,, setelah dingin barulah diminum,, bisa juga dengan herbaserbaguna,, lakukan rutin,, -nutrisi : bawang merah, buncis, buah pare, , aneka jus :apel , belimbing, nanas, jambu biji, avokad, jeruk, melon, semangka, pepaya, wortel, mentimun, bit, sledri, bayam, tomat, kubis,, klorofil banyak di sayuran berwarna hijau mis : bit hijau, sledri hijau, bayam, sledri air, jus peterseli, jus alfafa,</p> <p class="MsoNormal"><br />terapi jantung : gerakkan tangan/ayun-ayunkan tangan kemuka dan kebelakan berulang kali,,<br /><br />Terapi stres dengan sholat malam bagi anda yang beragama Islam, meditasi/semedhi bagi yang beragama lain serta lakukan <span style="font-size: 1pt;">doa buka hati nurani</span> yaitu dengan mengakui semua nikmat Tuhan dan memaafkan serta mengasihi sesama, mohon maaf atas segala kesalahan/dosa kita, serta semoga Tuhan menghilangkan segala penyakit/kekotoran hati kita dengan cahaya dan kasihNya., (Psycho Theraphy/ Terapi kejiwaan),,<br /><br />Atau lebih lengkapnya sebagai berikut :<br />(bagi muslim alangkah baiknya jika sebelumnya baca Asmaul Husna/Ismul A'dhom dan sholawat terlebih dahulu )<br />.Tuhan terimakasih karena Engkau selalu mengasihi kami secara berkelimpahan tiada batas setiap saat,<br />.Tuhan bantulah dan bimbinglah kami agar dapat berdoa kepadaMu dengan sepenuh hati dan perasaan kami, memasrahkan semua masalah, beban, hambatan, pikiran, jiwa, hati dan seluruh diri kami seutuh-utuhnya kepadaMu,<br />.Tuhan berkatilah hati kami agar semua kesombongan, kemarahan, semua sifat ingin mementingkan diri sendiri, semua perasaaan iri dan dengki, semua keserakahan dan kelicikan dibersihkan dan digantikan dengan cahaya dan kasihMu,<br />.Tuhan bantulah dan bimbinglah kami agar mudah bagi kami untuk memberi maaf kepada siapapun yang pernah bersalah kepada kami dengan setulus-tulusnya, (sadarilah bahwa hubungan hati anda dengan Tuhan adalah yang terpenting dan jangan sampai dihalangi oleh emosi negatif yang diakibatkan orang lain kepada anda dan sebaliknya),<br />.Tuhan dengan telah kami maafkan mereka, berkatilah hati kami agar semua kebencian, dendam, sakit hati, ketidakpuasan, kejengkelan dan emosi negatif lainnya, semuanya dibersihkan dan dikeluarkan dari hati kami untuk digantikan dengan cahaya dan kasihMu,<br />.Tuhan bantulah dan bimbinglah kami agar kami dapat semakin sadar akan kesalahan kami, baik kepadaMU maupun kepada sesama kami, kami mehon ampun kepadaMU dengan setulus hati kami dan dengan sepenuh kesungguhan dan perasaan hati kami,<br />.Tuhan ampunilah kesalahan kami, biarlah semua ketakutan, kekhawatiran, beban dan semua hal negatif lainnya yang diakibatkan oleh kesalahan dan dosa kami, juga dibersihkan dikeluarkan dan digantikan dengan cahaya dan kasih sayang Mu,<br />.Tuhan berkati dan bantulah kami agar cahaya dan kasihMu semakin meresap di dalam hati kami, bersinar semakin indah dan terang didalam hati kami, untuk memberikan ketenangan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati didalam hati kami,<br />.Tuhan terpujilah Engkau Yang Maha Esa Maha Kuasa dan Maha Segalanya untuk sekarang dan selama-lamanya,<br />.Terimakasih Ya Tuhan Amin,,<br /><br /><br />Terapi/Ruqyah dengan doa : (bagi muslim)<br />-untuk diri sendiri :<br />letakkan telapak tangan kanan pada daerah yang sakit bacalah : bismillah 3 kali, a'udzu bi'izzatillah wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadiru 7 kali,,<br />wirid : laa ilaaha illaa Anta SubhaanaKa innii kuntu minadh dhoolimiin 41 kali,<br />doa : ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang maha penyayang diantara semua penyayang,,"ya Tuhan kami, ya Alloh yang berada di langit, maha suci namaMu dan urusanMu di langit dan di bumi, sebagaimana rahmatMu terdapat di langit maka jaikanlah rahmatMu di bumi, ampunilah dosa dan kesalahan-kesalahan kami, Engkau Tuhan semesta alam, turunkanlah rahmat dari sisiMu dan kesembuhan dariMu atas penyakit ini",,<br />bacalah surat ke 44 dan 45 dalam Al Qur'an setiap hari/malam, dan 'ain ke 18 dari juz anda,,juga surat al fatehah, al ikhlash, al falaq, an naas, ayat kursi,dan 2 ayat terakhir surat at taubah dan 2 ayat terakhir surat al baqoroh,,(bisa juga di tiupkan ke air padasan wudhu/air matang, air hujan atau air zam-zam lalu diminumkan dan atau dimandikan)<br /><br />-untuk orang lain :<br />doa : bismillaahisy syaafi, bismillaahil kaafi, bismillaahil mu'aafi, bismillaahil ladzii laa yadhurru ma'as mihii syai-ung fil ardhi wa laa fis samaa-i wa Huwas samii'ul 'aliim,,<br />letakkan tangan pada penderita bacalah : Bismillaahisy syafi, bismillaahil kaafi, bismillahil mu'aafi, bismillaahil waafi, bismillaahirobbis samaawaati wal ardhi, bismillaahil ladzii laa yadhurru ma'asmihii syai-ung fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliim,"Alloohumma robban naas adz hibil baksa isyfi Antasy saafi , laa syifaa-a illaa syifaa-uKa syifaa-an laa yughoodiru saqomaa",<br />atau ditambah dengan : "as-alulloohal 'adhiim robbal 'arsyil 'adhiim, an yasy fiya(ka/kum)"7 kali,,<br />bacalah juga surat Al Fatehah, Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas, Ayat Kursi dan AnNuur : 35 sebanyak 7 kali kedalam air padasan wudhu/air matang atau air hujan atau air zam-zam) kemudian diminumkan kepada pasien,,<br />dan bacalah 'ain ke 8 dan 9 dari juz orang/pasien tersebut,,<br /><br />Terapi untuk Inner Beauty/aura berpendar/awet muda/kharisma/wibawa/operasi aura dsb :<br />-Sediakan bak mandi dan bunga mawar&melati,<br />-bacakan bunga tersebut doa ALLOOHUMMA NAWWIR QOLBII BI NUURI SYAMSIKA ABADA ABADA ABADA, BI ROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIIN 100X,tiupkan 7 kali pada bunga tersebut, masukkan bunga ke bak mandi,<br />-berendamlah ke dalam bak mandi yang telah diisi air dan bunga tadi dan bacalah doa dalam hati "ALLOOHUMMAJ'AL FII WAJHII NUURON, WA FII LISAANI NUURON,WA FII BASHORI NUURON, WA FII SAM'I NUURON, WA 'AN YAMINI NUURON,WA 'AN YASARI NUURON, WA MIN FAUQI NUURON, WA MIN TAHTI NUURON, WA MIN AMAMI NUURON, WA MIN KHOLFII NUURON, WAJ'AL FII WA'DHIMI NUURON,,(MOHON KEPADA ALLOH AGAR WAJAH JUGA SELURUH ANGGOTA TUBUH DAN SEKITARNYA BERCAHAYA/BERAURA YANG BAIK DAN SEMPURNA), bacalah sebanyaknya, visualisasikan sinar2 berkelebatan masuk ke dalam tubuh kita,<br /><br /><b>NB </b>: ada juga cara membuat ramuan/kapsul ruqyah untuk berbagai penyakit termasuk kasus kesurupan,, tidak saya tulis disini,,begitu juga dengan terapi dengan aroma/minyak2 wangi khusus plus cara mengasmak minyak, madu, air, benda dsb,,<br /><br />Terapi dengan energi ayat-ayat al qur'an ini insya Alloh sangat banyak manfaatnya bagi pasien sebagaimana dikatakan bahwa di dalam al qur'an terdapat penyembuh bagi penyakit terutama yang ada di dalam dada (berupa rahmat, keimananan, pengetahuan dan harapan),, al qur'an tidak akan menambah kepada orang yang dholim selain kerugian karena isi al qur'an tidak akan sesuai dengan apa yang dimaui oleh hawa nafsunya,,<br /><br />Terapi kecerdasan dan daya ingat, memperlambat kepikunan:<br />-selalu belajar, aktifkan otak anda dengan membaca, berhitung, merancang, memasakdsb,<br />-ulangi informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan,<br />-melatih konsentrasi/memusatkan perhatian misal dengan dzikir, sholat khusyuk, yoga dsb<br />-rekreasi,<br />-ikut kegiatan sosial,<br />-konseling ke spesialis syaraf, untuk deteksi dini demensia,<br />-membuat catatan/biografi bagi lansia,,<br />-menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup dan pola makan sehat,<br />-gerak latih otak/senam otak, refleksi,shiatsu/pijat, senam chiropractic untuk meluruskan tulang belakang,,<br />-makan-makanan nutrisi yang menunjang kecerdasan otak seperti susu kambing, kismis, limau oren, buah delima, otak ayam, daging burung, ayam betina, biri-biri, hati, kacang-kacangan, pegagan,binahong, habbatussauda, madu, kuning telur, omega3/ikan tengiri, mengkudu, sayur buah,<br />-temu ireng dicampur dengan gula merah,garam dan perica diperas diambil sarinya untuk diminum,,<br /><br />Terapi Energi : untuk menguasainya yang pertama membangkitkan dan meningkatkan energi chi dan kundalini kemudian membuka cakra dan teknik terapi diri sendiri dan orang lain jarak jauh/dekat misal dengan teknik reiki, bio energi, bio anugerah dan sebagainya,,<br />-reiki dasar untuk penyembuhan diri sendiri :<br />duduk/bersila, telapak tangan kiri diletakkan di pusar/menutupi pusar dan telapak tangan diletakkan di jantung/menutupi daerah jantung,, kemudian niatkan untuk menyalurkan energi dari cakra pusar dan cakra jantung secara utuh dan menyeluruh keseluruh tubuh untuk menyembuhkan, membersihkan dan memperbaiki sel-sel, jaringan2, enzim, hormon dan organ2 kita sendiri,,<br /><br />-reiki untuk penyembuhan orang lain bisa jarak dekat/jarak jauh yaitu dengan niat saja menyalurkan energi yang kita serap dari alam untuk disalurkan kepada orang lain yang kita kehendaki<br />Sekian dulu,, semoga bermanfaat,, amin,, wassalamu' alaikum Wr. Wb.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>ananda_bimahttp://www.blogger.com/profile/05362251087385619623noreply@blogger.com0